KOCCA-KITA Pertemukan Pelaku Industri Kreatif Korsel dan Indonesia
Kamis, 24 Juni 2021 - 20:37 WIB
JAKARTA - Korea International Trade Association (KITA) bersama Korea Creative Content Agency (KOCCA) berkolaborasi menyelenggarakan K-Content Business Meeting untuk mempertemukan pelaku bisnis industri kreatif Korea Selatan dan Indonesia pada 23 Juni 2021.
K-Content Business Meeting dihelat secara daring dari Coex Seoul, Korea Selatan dan Westin Hotel, Jakarta. Diikuti 82 perusahaan konten Korsel bidang industri animasi , lisensi karakter, webtoon, gim, dan lainnya serta 26 perusahaan konten Indonesia seperti PT Net Mediatama Televisi, PT Metropolitan Televisindo (RTV), MNC Games, PT Melon Indonesia, dan lainnya.
Beberapa perusahaan konten ternama Korsel yang turut serta pada pertemuan ini seperti Roi Visual (memproduksi animasi Robocar Poli), Dream Factory Studio, Anyzac, dan Aurora World, telah melakukan pertemuan one-on-one dengan perusahaan konten Indonesia untuk membicarakan kerjasama bisnis dalam hal distribusi lisensi IP, proyek re-make, kerjasama produksi, dan investasi.
Dalam pertemuan ini pula dilaksanakan upacara daring penandatangan kontrak kerjasama antara S&C Entertainment (Korsel) dan MNC Animation (Indonesia). CEO S&C Entertainment, Shon Myungrak, menyatakan kegembiraannya atas terwujudnya kerjasama ini karena membuka kesempatan meluaskan pasar serta membuka potensi perkembangan animasi Indonesia.
KOCCA dan KITA merupakan lembaga nirlaba yang turut berperan dalam perkembangan industri konten Korsel. Sejalan dengan hal tersebut, Kim Young Joon, Kepala Representatif KITA Jakarta Center, mengungkapkan, dimulai dari popularitas serial Kingdom Netflix pada masa pandemi Covid-19, membuat konten Korea semakin populer dan meningkatnya permintaan kerjasama.
"Untuk itu kami berkomitmen untuk mendukung kegiatan pertemuan bisnis tak hanya bagi perusahaan produk-produk konvensional tapi juga perusahaan konten," lanjutnya.
Direktur KOCCA Indonesia, Kim Young Soo, menerangkan bahwa pandemi Covid-19 mengubah paradigma terutama meningkatkan konsumsi konten online hingga menjadi bagian dari keseharian.
"Dalam arus perubahan ini, kami akan melakukan yang terbaik untuk membuka kesempatan bisnis yang berkelanjutan bagi perusahaan konten Korea dan Indonesia," kata dia.
Lihat Juga: Wamenparekraf Optimistis Industri Arsitektur Bisa Ikut Tingkatkan Daya Tarik Pariwisata Indonesia
K-Content Business Meeting dihelat secara daring dari Coex Seoul, Korea Selatan dan Westin Hotel, Jakarta. Diikuti 82 perusahaan konten Korsel bidang industri animasi , lisensi karakter, webtoon, gim, dan lainnya serta 26 perusahaan konten Indonesia seperti PT Net Mediatama Televisi, PT Metropolitan Televisindo (RTV), MNC Games, PT Melon Indonesia, dan lainnya.
Beberapa perusahaan konten ternama Korsel yang turut serta pada pertemuan ini seperti Roi Visual (memproduksi animasi Robocar Poli), Dream Factory Studio, Anyzac, dan Aurora World, telah melakukan pertemuan one-on-one dengan perusahaan konten Indonesia untuk membicarakan kerjasama bisnis dalam hal distribusi lisensi IP, proyek re-make, kerjasama produksi, dan investasi.
Dalam pertemuan ini pula dilaksanakan upacara daring penandatangan kontrak kerjasama antara S&C Entertainment (Korsel) dan MNC Animation (Indonesia). CEO S&C Entertainment, Shon Myungrak, menyatakan kegembiraannya atas terwujudnya kerjasama ini karena membuka kesempatan meluaskan pasar serta membuka potensi perkembangan animasi Indonesia.
KOCCA dan KITA merupakan lembaga nirlaba yang turut berperan dalam perkembangan industri konten Korsel. Sejalan dengan hal tersebut, Kim Young Joon, Kepala Representatif KITA Jakarta Center, mengungkapkan, dimulai dari popularitas serial Kingdom Netflix pada masa pandemi Covid-19, membuat konten Korea semakin populer dan meningkatnya permintaan kerjasama.
"Untuk itu kami berkomitmen untuk mendukung kegiatan pertemuan bisnis tak hanya bagi perusahaan produk-produk konvensional tapi juga perusahaan konten," lanjutnya.
Direktur KOCCA Indonesia, Kim Young Soo, menerangkan bahwa pandemi Covid-19 mengubah paradigma terutama meningkatkan konsumsi konten online hingga menjadi bagian dari keseharian.
"Dalam arus perubahan ini, kami akan melakukan yang terbaik untuk membuka kesempatan bisnis yang berkelanjutan bagi perusahaan konten Korea dan Indonesia," kata dia.
Lihat Juga: Wamenparekraf Optimistis Industri Arsitektur Bisa Ikut Tingkatkan Daya Tarik Pariwisata Indonesia
(nug)
tulis komentar anda