Vaksin Moderna Bisa Hasilkan Antibodi Penawar Terhadap Varian Delta
Rabu, 30 Juni 2021 - 05:08 WIB
JAKARTA - Kabar gembira dari studi laboratorium terkait efektivitas vaksin untuk melawan varian virus Delta yang jauh lebih menular dan tengah marak menyebar, baru saja disiarkan salah satu produsen vaksin, Moderna .
Menukil Reuters, Selasa (29/6), Moderna Inc mengungkapkan bahwa dalam sebuah studi laboratorium vaksin Covid-19 yang mereka buat, terlihat bisa menghasilkan antibodi penawar terhadap varian yang muncul, termasuk virus varian Delta yang kali pertama teridentifikasi di India pada Desember 2020 tersebut.
Studi lab digelar dengan meneliti serum darah dari 8 orang peserta. Serum darah ini diperoleh satu pekan pasca8 orang tersebut menerima dosis kedua vaksin dalam uji coba tahap awal.
Vaksinasi menghasilkan antibodi terhadap semua varian, termasuk versi tambahan dari varian Beta yang kali pertama diidentifikasi di Afrika Selatan dan tiga varian garis keturunan yang kali pertama diidentifikasi di India, termasuk varian Kappa dan Delta. Dalam analisisnya menunjukkan ada pengurangan sederhana dalam menetralkan antibodi terhadap beberapa varian yang lebih baru, termasuk Delta, Kappa dan Gamma.
Chief Executive Moderna, Stephane Bancel mengatakan, data dari studi lab ini sejatinya adalah hasil yang menggembirakan.
"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Covid-19 seharusnya tetap protektif melawan varian yang baru terdeteksi," kata Stephane Bancel.
Sementara itu, untuk diketahui sejauh ini Indonesia sendiri belum menggunakan vaksin Covid-19 dari Moderna untuk program vaksinasi Nasional. Dalam program vaksinasi Nasional gratis dari pemerintah, saat ini digunakan vaksin Covid-19 dari Sinovac dan AstraZeneca. Sedangkan vaksin Sinopharm dipakai dalam program vaksin Gotong Royong.
Menukil Reuters, Selasa (29/6), Moderna Inc mengungkapkan bahwa dalam sebuah studi laboratorium vaksin Covid-19 yang mereka buat, terlihat bisa menghasilkan antibodi penawar terhadap varian yang muncul, termasuk virus varian Delta yang kali pertama teridentifikasi di India pada Desember 2020 tersebut.
Studi lab digelar dengan meneliti serum darah dari 8 orang peserta. Serum darah ini diperoleh satu pekan pasca8 orang tersebut menerima dosis kedua vaksin dalam uji coba tahap awal.
Vaksinasi menghasilkan antibodi terhadap semua varian, termasuk versi tambahan dari varian Beta yang kali pertama diidentifikasi di Afrika Selatan dan tiga varian garis keturunan yang kali pertama diidentifikasi di India, termasuk varian Kappa dan Delta. Dalam analisisnya menunjukkan ada pengurangan sederhana dalam menetralkan antibodi terhadap beberapa varian yang lebih baru, termasuk Delta, Kappa dan Gamma.
Chief Executive Moderna, Stephane Bancel mengatakan, data dari studi lab ini sejatinya adalah hasil yang menggembirakan.
"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Covid-19 seharusnya tetap protektif melawan varian yang baru terdeteksi," kata Stephane Bancel.
Sementara itu, untuk diketahui sejauh ini Indonesia sendiri belum menggunakan vaksin Covid-19 dari Moderna untuk program vaksinasi Nasional. Dalam program vaksinasi Nasional gratis dari pemerintah, saat ini digunakan vaksin Covid-19 dari Sinovac dan AstraZeneca. Sedangkan vaksin Sinopharm dipakai dalam program vaksin Gotong Royong.
(nug)
tulis komentar anda