Ajak Keluarga Berperan Aktif, TikTok Luncurkan Fitur Family Pairing
Senin, 20 April 2020 - 20:34 WIB
“Meningkatkan literasi digital bagi orangtua untuk bisa mendampingi anak remajanya di ranah siber merupakan salah satu program utama pemerintah. Untuk mewujudkan misi digital parenting ini, tentu saja dibutuhkan sinergi dari kolaborasi pemegang kepentingan, termasuk dari perusahaan teknologi seperti TikTok,” kata Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan bahwa di tahun 2019 terdapat 653 kasus kejahatan siber yang melibatkan anak dan remaja. Laporan serupa dikeluarkan oleh UNICEF, di mana risiko penggunaan internet oleh remaja tanpa pengawasan termasuk juga pornografi, pelecehan seksual, radikalisme, dan perundungan siber.
“Ketika remaja menghabiskan lebih banyak waktu online untuk belajar dan berhubungan dengan teman-teman mereka, maka penting bagi orangtua membantu anak-anak remaja menavigasi peluang dan risiko yang mereka hadapi,” kata Debora Comini, Perwakilan UNICEF Indonesia.
“Orangtua harus berbicara dengan anak remaja mereka secara teratur tentang aplikasi dan jejaring sosial yang mereka gunakan, berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk online, bagaimana memastikan bahwa pengaturan privasi dioptimalkan untuk menjaga mereka dan data mereka agar tetap aman, serta apakah mereka pernah mengalami sesuatu saat online yang membuat mereka khawatir," sambungnya.
Fitur ini, yang akan dibuka dalam beberapa minggu ke depan, memungkinkan orangtua dan anak remaja untuk mengkostumisasi pengaturan keamanan mereka berdasarkan kebutuhan masing-masing. Fitur ini menambah fitur keamanan TikTok dan melengkapi kinerja platform dalam menyediakan akses yang lebih baik ke fitur produk, saat pengguna mengembangkan literasi digitalnya.
Fitur Family Pairing memungkinkan orangtua untuk terhubung dengan akun TikTok anak remajanya dan menerapkan pengaturan antara lain Manajemen Waktu Layar -mengatur berapa lama anak remaja dapat menghabiskan waktu di TikTok setiap hari, lalu Mode Terbatas -membatasi tampilan konten yang mungkin tidak pantas untuk semua audiens. Bahkan tanpa mengaktifkan fitur Family Pairing, orangtua dapat membantu anak remajanya mengatur Manajemen Waktu Layar dan Mode Terbatas dengan mengunjungi menu Kesejahteraan Digital di aplikasi kapan saja.
Ada juga pengaturan Pesan Langsung, yang membatasi siapa yang dapat mengirim pesan ke akun yang terhubung, atau mematikan Pesan Langsung seluruhnya.
"Dengan mengutamakan keamanan, kami memiliki banyak kebijakan dan kontrol untuk fitur pesan. Contohnya, hanya pengikut yang disetujui dapat saling bertukar pesan, dan kami tidak memperbolehkan gambar atau video dikirim di fitur pesan. Mulai 30 April 2020, kami akan meningkatkan perlindungan tersebut untuk anggota komunitas yang lebih muda, dan secara otomatis menonaktifkan fitur Pesan Langsung untuk akun pengguna yang berusia di bawah 16 tahun," pungkas Donny.
Lihat Juga: Kental dengan Logat Medan, Mila Agustina dan Suami Hadirkan Konten Komedi yang Relate Banget!
Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan bahwa di tahun 2019 terdapat 653 kasus kejahatan siber yang melibatkan anak dan remaja. Laporan serupa dikeluarkan oleh UNICEF, di mana risiko penggunaan internet oleh remaja tanpa pengawasan termasuk juga pornografi, pelecehan seksual, radikalisme, dan perundungan siber.
“Ketika remaja menghabiskan lebih banyak waktu online untuk belajar dan berhubungan dengan teman-teman mereka, maka penting bagi orangtua membantu anak-anak remaja menavigasi peluang dan risiko yang mereka hadapi,” kata Debora Comini, Perwakilan UNICEF Indonesia.
“Orangtua harus berbicara dengan anak remaja mereka secara teratur tentang aplikasi dan jejaring sosial yang mereka gunakan, berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk online, bagaimana memastikan bahwa pengaturan privasi dioptimalkan untuk menjaga mereka dan data mereka agar tetap aman, serta apakah mereka pernah mengalami sesuatu saat online yang membuat mereka khawatir," sambungnya.
Fitur ini, yang akan dibuka dalam beberapa minggu ke depan, memungkinkan orangtua dan anak remaja untuk mengkostumisasi pengaturan keamanan mereka berdasarkan kebutuhan masing-masing. Fitur ini menambah fitur keamanan TikTok dan melengkapi kinerja platform dalam menyediakan akses yang lebih baik ke fitur produk, saat pengguna mengembangkan literasi digitalnya.
Fitur Family Pairing memungkinkan orangtua untuk terhubung dengan akun TikTok anak remajanya dan menerapkan pengaturan antara lain Manajemen Waktu Layar -mengatur berapa lama anak remaja dapat menghabiskan waktu di TikTok setiap hari, lalu Mode Terbatas -membatasi tampilan konten yang mungkin tidak pantas untuk semua audiens. Bahkan tanpa mengaktifkan fitur Family Pairing, orangtua dapat membantu anak remajanya mengatur Manajemen Waktu Layar dan Mode Terbatas dengan mengunjungi menu Kesejahteraan Digital di aplikasi kapan saja.
Ada juga pengaturan Pesan Langsung, yang membatasi siapa yang dapat mengirim pesan ke akun yang terhubung, atau mematikan Pesan Langsung seluruhnya.
"Dengan mengutamakan keamanan, kami memiliki banyak kebijakan dan kontrol untuk fitur pesan. Contohnya, hanya pengikut yang disetujui dapat saling bertukar pesan, dan kami tidak memperbolehkan gambar atau video dikirim di fitur pesan. Mulai 30 April 2020, kami akan meningkatkan perlindungan tersebut untuk anggota komunitas yang lebih muda, dan secara otomatis menonaktifkan fitur Pesan Langsung untuk akun pengguna yang berusia di bawah 16 tahun," pungkas Donny.
Lihat Juga: Kental dengan Logat Medan, Mila Agustina dan Suami Hadirkan Konten Komedi yang Relate Banget!
(tsa)
tulis komentar anda