Terhubung dengan Orang Lain Cara untuk Jaga Kesehatan Mental selama Pandemi
Selasa, 13 Juli 2021 - 23:32 WIB
JAKARTA - Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini membuat sebagian orang merasa lebih cemas dan khawatir.
Pasalnya, pandemi COVID-19 bukan hanya menyerang kesehatan fisik, tetapi juga mental. Berdasarkan laporan Gugus Tugas COVID-19 Indonesia, terungkap bahwa 80% masalah COVID-19 adalah masalah psikologis , sedangkan sisanya masalah kesehatan fisik.
Tak hanya itu, Ikatan Psikiater Indonesia juga menunjukkan survei yang memperlihatkan data bahwa dari 1.552 responden, 63%-nya mengaku mengalami kecemasan dan 66% lain mengalami depresi akibat pandemi.
Bagaimana tidak, di masa pandemi ini, banyak hal telah berubah. Termasuk rutinitas bekerja, yang biasanya dilakukan di kantor maupun di lapangan, tetapi ketika pandemi harus bekerja secara remote di rumah atau istilahnya work from home (WFH).
Menurut Psikolog Klinis Inez Kristanti, WFH dapat berpotensi mengaburkan batas antara pekerjaan, rumah, dan keintiman dengan keluarga, anak, maupun pasangan. Hal ini bisa menyebabkan stres, cemas, hingga berdampak pada kesehatan mental serta kualitas hubungan.
“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuat partisi dan batasan waktu yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi,” kata Inez, dikutip dari siaran pers Durex yang diterima MNC Portal, Selasa (13/7).
Inez menjelaskan, dengan mengambil waktu istirahat itu, Anda bisa mendedikasikan waktu secara spesifik untuk ‘me-recharge’ diri kepada apa yang bisa membuat Anda senang dan rileks.
“Waktu beristirahat dapat sangat berguna untuk memulihkan kesehatan kita secara keseluruhan, memfokuskan kembali pada apa yang penting dalam hidup, dan mengembalikan keintiman serta cinta. Hal ini memungkinkan tubuh, pikiran, dan jiwa kita mendapatkan penyegaran yang diperlukan untuk terus beraktivitas,” ujarnya.
Oleh karena itu, Inez menyarankan untuk tetap terhubung dengan orang lain selama masa pandemi ini. Terutama dengan orang-orang yang Anda cintai. Tak hanya untuk kesehatan mental Anda, hal ini sekaligus dapat memelihara hubungan yang tidak kalah penting bagi kesejahteran mental.
“Terhubung dengan keluarga, teman, maupun orang penting Anda dengan membagikan pesan, meme, atau bahkan kutipan lucu yang menyentuh hati akan memperkuat hubungan emosional serta membantu Anda merasa lebih bahagia dan aman,” pungkasnya.
Lihat Juga: Mengenal Post-concert Depression, Perasaan Hampa yang Muncul usai Nonton Konser dan Cara Mengatasinya
Pasalnya, pandemi COVID-19 bukan hanya menyerang kesehatan fisik, tetapi juga mental. Berdasarkan laporan Gugus Tugas COVID-19 Indonesia, terungkap bahwa 80% masalah COVID-19 adalah masalah psikologis , sedangkan sisanya masalah kesehatan fisik.
Tak hanya itu, Ikatan Psikiater Indonesia juga menunjukkan survei yang memperlihatkan data bahwa dari 1.552 responden, 63%-nya mengaku mengalami kecemasan dan 66% lain mengalami depresi akibat pandemi.
Bagaimana tidak, di masa pandemi ini, banyak hal telah berubah. Termasuk rutinitas bekerja, yang biasanya dilakukan di kantor maupun di lapangan, tetapi ketika pandemi harus bekerja secara remote di rumah atau istilahnya work from home (WFH).
Menurut Psikolog Klinis Inez Kristanti, WFH dapat berpotensi mengaburkan batas antara pekerjaan, rumah, dan keintiman dengan keluarga, anak, maupun pasangan. Hal ini bisa menyebabkan stres, cemas, hingga berdampak pada kesehatan mental serta kualitas hubungan.
“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuat partisi dan batasan waktu yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi,” kata Inez, dikutip dari siaran pers Durex yang diterima MNC Portal, Selasa (13/7).
Inez menjelaskan, dengan mengambil waktu istirahat itu, Anda bisa mendedikasikan waktu secara spesifik untuk ‘me-recharge’ diri kepada apa yang bisa membuat Anda senang dan rileks.
“Waktu beristirahat dapat sangat berguna untuk memulihkan kesehatan kita secara keseluruhan, memfokuskan kembali pada apa yang penting dalam hidup, dan mengembalikan keintiman serta cinta. Hal ini memungkinkan tubuh, pikiran, dan jiwa kita mendapatkan penyegaran yang diperlukan untuk terus beraktivitas,” ujarnya.
Oleh karena itu, Inez menyarankan untuk tetap terhubung dengan orang lain selama masa pandemi ini. Terutama dengan orang-orang yang Anda cintai. Tak hanya untuk kesehatan mental Anda, hal ini sekaligus dapat memelihara hubungan yang tidak kalah penting bagi kesejahteran mental.
“Terhubung dengan keluarga, teman, maupun orang penting Anda dengan membagikan pesan, meme, atau bahkan kutipan lucu yang menyentuh hati akan memperkuat hubungan emosional serta membantu Anda merasa lebih bahagia dan aman,” pungkasnya.
Lihat Juga: Mengenal Post-concert Depression, Perasaan Hampa yang Muncul usai Nonton Konser dan Cara Mengatasinya
(tsa)
tulis komentar anda