Banyak Diminati, Produk Kreatif Lokal Indonesia Miliki Potensi Besar
Minggu, 08 Agustus 2021 - 03:05 WIB
JAKARTA - Produk lokal Indonesia memiliki potensi besar di pasar dunia. Hal tersebut dibuktikan melalui laporan kontingen Indonesia Spices Of The World yang belum lama ini pulang ke Tanah Air.
Mereka yang bertugas di New York, Amerika Serikat beberapa waktu lalu itu membawa data tentang minat para warga negara asing terhadap beragam produk lokal Indonesia. Sehingga, lewat kolaborasi dan inovasi yang dihadirkan oleh seluruh pihak, dia meyakini aneka produk lokal Indonesia mampu merebut pasar dunia.
"Teman-teman yang baru pulang dari New York bercerita bahwa produk Indonesia ini diminati. Karena itu jika kita tangani dengan baik, dengan intervensi dari pelaku digital, pelaku ekonomi kreatif, kita mampu menembus angka ekspor yang lebih tinggi lagi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam diskusi virtual Gerakan Ekspor Produk Indonesia yang digelar Goorita dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamis (5/8) lalu.
"Alhamdulillah kita surplus, saya melihat dari sisi positifnya, bahwa kita mampu di tengah pandemi dan tantangan ekonomi ini terus menggalakkan ekspor," imbuhnya.
Beragam produk ekonomi kreatif yang diminati warga asing meliputi kuliner, kriya dan fesyen. Produk kuliner antara lain gudeg bagong yang dikemas dalam kaleng dan kopi kerinci yang dinilai lebih unggul dibandingkan minuman dari kedai kopi global Starbucks.
Selain itu, ada kernet yang merupakan minyak kelapa asli Sulawesi, mi godog dari Yogyakarta, serta kerupuk sanjai asal Sumatera Barat yang disebut dapat mengalahkan merek keripik jagung Cheetos.
"Saya beraharap program Bangga Buatan Indonesia dapat berjalan beriringan dengan program Beli Kreatif Lokal serta ekspor produk lokal," ujar Sandi.
Meski banyak produk lokal yang bisa merajai dunia, masih ada sejumlah kendala yang dihadapi para pelaku usaha ekonomi kreatif, salah satunya adalah biaya ongkos kirim yang masih dikeluhkan para pelaku usaha. Sandi berharap, akan ada solusi yang dapat dihadirkan bagi para pelaku usaha ekonomi kretatif untuk menembus pasar ekspor.
"Kita akan hadirkan solusi. Saya yakin, dengan Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan kita Gaspo (garap semua potensi yang kita miliki, akan hadir begitu banyak peluang buat kita," tukasnya.
Mereka yang bertugas di New York, Amerika Serikat beberapa waktu lalu itu membawa data tentang minat para warga negara asing terhadap beragam produk lokal Indonesia. Sehingga, lewat kolaborasi dan inovasi yang dihadirkan oleh seluruh pihak, dia meyakini aneka produk lokal Indonesia mampu merebut pasar dunia.
"Teman-teman yang baru pulang dari New York bercerita bahwa produk Indonesia ini diminati. Karena itu jika kita tangani dengan baik, dengan intervensi dari pelaku digital, pelaku ekonomi kreatif, kita mampu menembus angka ekspor yang lebih tinggi lagi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam diskusi virtual Gerakan Ekspor Produk Indonesia yang digelar Goorita dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamis (5/8) lalu.
"Alhamdulillah kita surplus, saya melihat dari sisi positifnya, bahwa kita mampu di tengah pandemi dan tantangan ekonomi ini terus menggalakkan ekspor," imbuhnya.
Beragam produk ekonomi kreatif yang diminati warga asing meliputi kuliner, kriya dan fesyen. Produk kuliner antara lain gudeg bagong yang dikemas dalam kaleng dan kopi kerinci yang dinilai lebih unggul dibandingkan minuman dari kedai kopi global Starbucks.
Selain itu, ada kernet yang merupakan minyak kelapa asli Sulawesi, mi godog dari Yogyakarta, serta kerupuk sanjai asal Sumatera Barat yang disebut dapat mengalahkan merek keripik jagung Cheetos.
"Saya beraharap program Bangga Buatan Indonesia dapat berjalan beriringan dengan program Beli Kreatif Lokal serta ekspor produk lokal," ujar Sandi.
Meski banyak produk lokal yang bisa merajai dunia, masih ada sejumlah kendala yang dihadapi para pelaku usaha ekonomi kreatif, salah satunya adalah biaya ongkos kirim yang masih dikeluhkan para pelaku usaha. Sandi berharap, akan ada solusi yang dapat dihadirkan bagi para pelaku usaha ekonomi kretatif untuk menembus pasar ekspor.
"Kita akan hadirkan solusi. Saya yakin, dengan Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan kita Gaspo (garap semua potensi yang kita miliki, akan hadir begitu banyak peluang buat kita," tukasnya.
(nug)
tulis komentar anda