Bendera Pusaka Dijahit oleh Fatmawati, Ini Profilnya!
Senin, 16 Agustus 2021 - 23:30 WIB
JAKARTA - Bendera pusaka dijahit oleh Fatmawati . Bendera pusaka Merah Putih buatan Fatmawati itu kemudian dikibarkan pada 17 Agustus 1945 setelah pemBaca Juga: proklamasi Presiden Soekarno di Jakarta.
Fatmawati merupakan anak tunggal dari pasangan H Hasan Din dan Siti Khadijah. Di mana perempuan yang mendapatkan bintang kehormatan Maha Putra Adi Pradana, 1995 dipersunting Soekarno pada tahun 1943.
Sebelum dipersunting Soekarno, Fatmawati bertemu Bung Karno ketika diasingkan di Bengkulu, pada tahun 1938 hingga 1942.
Saat di Bengkulu, Bung Karno pernah mengajar di sekolah Muhammadiyah. Dari situ Bung Karno kenal dengan Fatmawati.
Sosok perempuan yang sempat menjabat sebagai penasihat persatuan wanita Indonesia (Perwari) ini ikut menderita bersama bayinya, Guntur Soekarnoputra . Saat itu Fatmawati ikut diculik pemuda untuk dibawa ke Rengasdengklok, pada 16 Agustus 1945.
Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (16/8) perjalanan hidup Fatmawati cukup banyak aral melintang yang dihadapi.
Selama 1945 hingga 1946, ia sering berpindah tempat. Perempuan kelahiran Bengkulu itu sering bersembunyi dan menyamar. Sebab, saat itu di Jakarta sedang tidak aman lantaran telah diduduki pasukan NICA Belanda.
Perjuangannya membuat Fatmawati banyak terlibat dalam kemerdekaan. Saat itu Fatmawati juga sempat mengirim perbekalan untuk para pejuang di Front yang sedang gerilya. Mulai dari makanan, pakaian bahkan peluru.
Kesetiaan dan ketangguhan Fatmawati, dalam perjuangan membela dan meningkatkan derajat wanita tak lepas ketika menjadi Ibu Negara RI. Ia menghadiri detik-detik proklamasi 17 Agustus 1945, bersama-sama dengan Nyonya S.K Trimurti sebagai unsur wanita.
Fatmawati merupakan anak tunggal dari pasangan H Hasan Din dan Siti Khadijah. Di mana perempuan yang mendapatkan bintang kehormatan Maha Putra Adi Pradana, 1995 dipersunting Soekarno pada tahun 1943.
Sebelum dipersunting Soekarno, Fatmawati bertemu Bung Karno ketika diasingkan di Bengkulu, pada tahun 1938 hingga 1942.
Saat di Bengkulu, Bung Karno pernah mengajar di sekolah Muhammadiyah. Dari situ Bung Karno kenal dengan Fatmawati.
Sosok perempuan yang sempat menjabat sebagai penasihat persatuan wanita Indonesia (Perwari) ini ikut menderita bersama bayinya, Guntur Soekarnoputra . Saat itu Fatmawati ikut diculik pemuda untuk dibawa ke Rengasdengklok, pada 16 Agustus 1945.
Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (16/8) perjalanan hidup Fatmawati cukup banyak aral melintang yang dihadapi.
Selama 1945 hingga 1946, ia sering berpindah tempat. Perempuan kelahiran Bengkulu itu sering bersembunyi dan menyamar. Sebab, saat itu di Jakarta sedang tidak aman lantaran telah diduduki pasukan NICA Belanda.
Perjuangannya membuat Fatmawati banyak terlibat dalam kemerdekaan. Saat itu Fatmawati juga sempat mengirim perbekalan untuk para pejuang di Front yang sedang gerilya. Mulai dari makanan, pakaian bahkan peluru.
Kesetiaan dan ketangguhan Fatmawati, dalam perjuangan membela dan meningkatkan derajat wanita tak lepas ketika menjadi Ibu Negara RI. Ia menghadiri detik-detik proklamasi 17 Agustus 1945, bersama-sama dengan Nyonya S.K Trimurti sebagai unsur wanita.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda