Lord Adi Head to Head Dengan Nadya dalam Pressure Test Terakhir MCI8
Minggu, 22 Agustus 2021 - 21:31 WIB
JAKARTA - Setelah melalui challenge appetizer dan challenge main course, Nadya dan Adi yang gagal memenangkan challenge ke-dua harus tetap berada di galeri untuk menjalani sebuah challenge pamungkas di episode ini. Ditantang menggarap sebuah dessert, dua kontestan dengan gelar royal Lord dan Queen ini harus mengolah alpukat di pressure test terakhir MasterChef Indonesia Season 8 .
Mengetahui dirinya akan head-to-head dengan Adi, awalnya Nadya merasa sedikit minder karena Adi telah berhasil memenangkan delapan challenge, yang enam di antaranya berhasil dicapai secara beturut-turut; “aku agak khawatir sih, karena secara statistik Pak Adi lebih unggul,” ujarnya.
Namun, Adi pun memiliki sebuah kekhawatiran. Dirinya yang lemah di bidang makanan pencuci mulut kali ini harus berhadapan langsung dengan Nadya sang pastry chef yang tentunya memiliki kemampuan di atas rata-rata soal dessert.
Di tantangan kali ini, dengan satu bahan utama yaitu alpukat, Adi membuat sebuah hidangan yang Ia beri nama alpukat cendol dawet; sedangkan Nadya membuat sebuah adaptasi dari es teler yang Ia garap sebagai kue bolu.
Ketika waktunya presentasi datang, ketiga juri merasa dua hidangan peserta Top 3 ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Meski keduanya terlihat indah, bahkan Adi berhasil membuat dessert terindahnya menurut Chef Arnold, dari segi rasa hidangan Nadya dianggap kurang manis sedangkan hidangan Adi dianggap terlalu asin.
Karena kesalahan kecil Adi tersebut, pada akhirnya para juri pun memutuskan untuk memberi spot di grand final kepada Nadya. Namun, para juri tetap menegaskan bahwa kegagalan Adi di pressure test terakhir ini bukanlah sebuah aib, melainkan sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Chef Juna mengakui bahwa perkembangan Adi selama Ia berada di galeri adalah sesuatu yang patut diapresiasi. Chef Juna menganggap bahwa Adi adalah pribadi yang selalu mau mendengarkan kritik juri dan mau belajar dari kesalahan sebelumnya sehingga Ia berhasil mencapai tahap Top 3.
Adi telah berhasil menjadi sosok yang mampu menghibur para peserta, juri, kru, dan bahkan penonton setia MasterChef Indonesia Season 8. “Tanpa Adi, MasterChef Indonesia Season 8 ini will be very, very boring,” uajr Chef Arnold. Diiringi dengan air mata para rekan sekaligus rivalnya, Adi pun meninggalkan galeri sebagai peringkat ke-tiga MasterChef Indonesia Season 8.
Mengetahui dirinya akan head-to-head dengan Adi, awalnya Nadya merasa sedikit minder karena Adi telah berhasil memenangkan delapan challenge, yang enam di antaranya berhasil dicapai secara beturut-turut; “aku agak khawatir sih, karena secara statistik Pak Adi lebih unggul,” ujarnya.
Namun, Adi pun memiliki sebuah kekhawatiran. Dirinya yang lemah di bidang makanan pencuci mulut kali ini harus berhadapan langsung dengan Nadya sang pastry chef yang tentunya memiliki kemampuan di atas rata-rata soal dessert.
Di tantangan kali ini, dengan satu bahan utama yaitu alpukat, Adi membuat sebuah hidangan yang Ia beri nama alpukat cendol dawet; sedangkan Nadya membuat sebuah adaptasi dari es teler yang Ia garap sebagai kue bolu.
Ketika waktunya presentasi datang, ketiga juri merasa dua hidangan peserta Top 3 ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Meski keduanya terlihat indah, bahkan Adi berhasil membuat dessert terindahnya menurut Chef Arnold, dari segi rasa hidangan Nadya dianggap kurang manis sedangkan hidangan Adi dianggap terlalu asin.
Karena kesalahan kecil Adi tersebut, pada akhirnya para juri pun memutuskan untuk memberi spot di grand final kepada Nadya. Namun, para juri tetap menegaskan bahwa kegagalan Adi di pressure test terakhir ini bukanlah sebuah aib, melainkan sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Chef Juna mengakui bahwa perkembangan Adi selama Ia berada di galeri adalah sesuatu yang patut diapresiasi. Chef Juna menganggap bahwa Adi adalah pribadi yang selalu mau mendengarkan kritik juri dan mau belajar dari kesalahan sebelumnya sehingga Ia berhasil mencapai tahap Top 3.
Adi telah berhasil menjadi sosok yang mampu menghibur para peserta, juri, kru, dan bahkan penonton setia MasterChef Indonesia Season 8. “Tanpa Adi, MasterChef Indonesia Season 8 ini will be very, very boring,” uajr Chef Arnold. Diiringi dengan air mata para rekan sekaligus rivalnya, Adi pun meninggalkan galeri sebagai peringkat ke-tiga MasterChef Indonesia Season 8.
(hri)
tulis komentar anda