Demi Mewujudkan Citra Baru, TMII Siap Berbenah Diri
Jum'at, 03 September 2021 - 03:42 WIB
JAKARTA - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan bersegera malih rupa. Mewujudkan citra baru, yang jauh lebih dekat ke anak muda, dan lintas usia. Sebagaimana konsep awal dibangunnya TMII, yang sejatinya mengusung semangat luar biasa.
Meski tetap akan melakukan perubahan di sana sini, juga dari sisi pasar. TMII tidak serta merta mengubah konsep yang sudah ada, tapi akan mempertajamnya, agar TMII hadir menjadi lebih utuh.
Menurut Dirut PT TWC, Edy Setijono, TMII adalah kekayaan negara yang harus sama-sama dijaga. Berangkat dari pemahaman itulah, sebagai pengelola baru yang ditunjuk negara, PT. TWC akan menempuh beberapa hal mendasar.
Salah satu yang dilakukan adalah menerapkan sistem tata kelola yang proper, agar selaras dengan pengelolaan good corporate government. Mengikuti kaidah yang berlaku di Kementerian BUMN. "Tidak ada kepentingan lain dari PT TWC selain menjalankan kepentingan negara," kata Edy saat Coffee Morning di Balai Panjang Museum Indonesia TMII, Jakarta, Kamis (2/9).
Edy memaparkan, pengelolaan TMII terdahulu, di matanya, sangat parsial. Terbukti dengan adanya 34 kontrak kerja, terkait pengelolaan sejumlah wahana, yang membuat sinkronisasi menjadi lebih sulit. Bahkan ada kontrak kerja yang berlaku hingga 20 tahun ke depan.
"Ini yang akan kita refocusing, sehingga menjadi konsep yang utuh. Agar TMII bisa hadir dengan ruh, seperti harapan almarhumah Ibu Tien (Soeharto). Menghadirkan TMII sebagai hub budaya, atau etalase budaya Indonesia," tuturnya.
Dia menambahkan, jika pada awalnya terdapat 26 provinsi di TMII, kini telah berubah menjadi 34 propinsi. "Ini yang menjadi dasar kami harus membuat master plan, agar menjadi sistematis (pola kerjanya), bukan sporadis. Agar mampu menghadirkan TMII yang baru. Intinya, kami akan merekonsep TMII menjadi Indonesia Opera," jelasnya.
Indonesia Opera merupakan keragaman Indonesia dengan gaya kekinian. Bukan konteks masa lalu atau sejarah belaka. Harus ada aspek kekinian, agar TMII menjadi center of activity bagi anak muda.
"TMII bukan hanya sebagai etalase budaya, dia akan sekaligus memerankan fungsi perkembangan etalase daerah. Selaras dengan negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas," ungkap Edy.
Lihat Juga: Taman Mini dan Ragunan Destinasi Wisata Favorit Wisatawan Nusantara selama Libur Iduladha 2024
Meski tetap akan melakukan perubahan di sana sini, juga dari sisi pasar. TMII tidak serta merta mengubah konsep yang sudah ada, tapi akan mempertajamnya, agar TMII hadir menjadi lebih utuh.
Menurut Dirut PT TWC, Edy Setijono, TMII adalah kekayaan negara yang harus sama-sama dijaga. Berangkat dari pemahaman itulah, sebagai pengelola baru yang ditunjuk negara, PT. TWC akan menempuh beberapa hal mendasar.
Salah satu yang dilakukan adalah menerapkan sistem tata kelola yang proper, agar selaras dengan pengelolaan good corporate government. Mengikuti kaidah yang berlaku di Kementerian BUMN. "Tidak ada kepentingan lain dari PT TWC selain menjalankan kepentingan negara," kata Edy saat Coffee Morning di Balai Panjang Museum Indonesia TMII, Jakarta, Kamis (2/9).
Edy memaparkan, pengelolaan TMII terdahulu, di matanya, sangat parsial. Terbukti dengan adanya 34 kontrak kerja, terkait pengelolaan sejumlah wahana, yang membuat sinkronisasi menjadi lebih sulit. Bahkan ada kontrak kerja yang berlaku hingga 20 tahun ke depan.
"Ini yang akan kita refocusing, sehingga menjadi konsep yang utuh. Agar TMII bisa hadir dengan ruh, seperti harapan almarhumah Ibu Tien (Soeharto). Menghadirkan TMII sebagai hub budaya, atau etalase budaya Indonesia," tuturnya.
Dia menambahkan, jika pada awalnya terdapat 26 provinsi di TMII, kini telah berubah menjadi 34 propinsi. "Ini yang menjadi dasar kami harus membuat master plan, agar menjadi sistematis (pola kerjanya), bukan sporadis. Agar mampu menghadirkan TMII yang baru. Intinya, kami akan merekonsep TMII menjadi Indonesia Opera," jelasnya.
Indonesia Opera merupakan keragaman Indonesia dengan gaya kekinian. Bukan konteks masa lalu atau sejarah belaka. Harus ada aspek kekinian, agar TMII menjadi center of activity bagi anak muda.
"TMII bukan hanya sebagai etalase budaya, dia akan sekaligus memerankan fungsi perkembangan etalase daerah. Selaras dengan negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas," ungkap Edy.
Lihat Juga: Taman Mini dan Ragunan Destinasi Wisata Favorit Wisatawan Nusantara selama Libur Iduladha 2024
(nug)
tulis komentar anda