Nasi Dapat Menyebabkan Kanker Jika Tidak Dimasak dengan Benar

Sabtu, 25 September 2021 - 16:40 WIB
Nasi dapat menyebabkan kanker jika tidak dimasak dengan benar. Temuan ini berdasarkan penelitian terbaru dari Queens University Belfast di Inggris. Foto/Times of India.
JAKARTA - Nasi dapat menyebabkan kanker jika tidak dimasak dengan benar. Temuan ini berdasarkan penelitian terbaru dari Queen's University Belfast di Inggris, yang mana bahan kimia dari racun industri dan pestisida di dalam tanah dapat membuat beras berbahaya.

Bahkan, bahan kimia tersebut dapat menyebabkan keracunan arsenik dalam banyak kasus. Tidak ada satu tetapi banyak penelitian yang mengklaim bahwa beras adalah karsinogen dan mendorong pembentukan kanker.

Dalam studi lain, wanita berpartisipasi dalam Studi Guru California, yang dimulai pada pertengahan 90-an. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan faktor risiko kanker payudara dan kanker lainnya.





Dilansir dari Times of India, Sabtu (25/9/2021) sebanyak 9.400 peserta mengembangkan kanker selama masa tindak lanjut, dengan kasus kanker payudara dan paru-paru menjadi yang tertinggi.

Arsenik adalah bahan kimia yang ada dalam berbagai mineral. Ini digunakan untuk membuat insektisida dan pestisida industri. Terpapar bahan kimia untuk waktu yang lama melalui makanan atau air, dapat menyebabkan keracunan arsenik.

Seseorang dapat mengalami muntah, sakit perut dan diare dan bahkan kanker. Sesuai penelitian, beras memiliki tingkat arsenik yang tinggi dan dengan demikian, jika tidak dimasak dengan benar, dapat menyebabkan masalah kesehatan di masa depan.



Sesuai penelitian Queen's University Belfast, cara terbaik untuk menghilangkan arsenik dari beras adalah dengan merendamnya semalaman dalam air sebelum dimasak. Cara ini bisa mengurangi racun hingga 80%.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More