Gejala Diabetes Tipe 2 yang Muncul Saat Tidur Malam

Sabtu, 25 September 2021 - 05:15 WIB
loading...
Gejala Diabetes Tipe 2 yang Muncul Saat Tidur Malam
Seiring waktu, gejala diabetes tipe 2 dapat muncul pada waktu dan tempat yang tidak terduga. Termasuk pada malam hari saat akan tidur sehingga perlu diketahui. Foto/Express.
A A A
JAKARTA - Seiring waktu, gejala diabetes tipe 2 dapat muncul pada waktu dan tempat yang tidak terduga. Termasuk pada malam hari saat akan tidur sehingga perlu untuk mengetahui gejala-gejala tersebut.

Diabetes tipe 2 adalah kondisi umum yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi terlalu tinggi. Hal ini disebabkan oleh masalah dengan hormon yang disebut insulin . Ini sering dikaitkan dengan kelebihan berat badan atau hidup tidak aktif, tetapi juga turun-temurun.

Penyakit ini bisa menjadi kondisi seumur hidup yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Anda mungkin perlu mengubah pola makan, minum obat, dan melakukan pemeriksaan rutin. Jika dibiarkan terlalu lama, kadar gula darah yang tinggi mulai merusak pembuluh darah yang memasok darah ke organ vital.

Dilansir dari Express, Sabtu (25/9/2021) ketika ini terjadi, serangkaian gejala yang tidak biasa mungkin mulai muncul di permukaan tubuh. Diabetes tipe 2 jika tidak diobati, dapat menyebabkan neuropati diabetik yakni kerusakan saraf. Salah satu tanda utamanya adalah ketika bersentuhan dengan permukaan yang berbeda.


Menurut Mayo Clinic, neuropati perifer yakni bentuk paling umum dari neuropati diabetik, dapat menyebabkan peningkatan kepekaan terhadap sentuhan. Bagi sebagian orang, bahkan sprei atau selimut bisa terasa menyakitkan.

Gula darah tinggi dari waktu ke waktu dapat merusak atau menghancurkan saraf, mengakibatkan kesemutan, mati rasa, rasa terbakar, nyeri atau akhirnya kehilangan perasaan yang biasanya dimulai pada ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke atas.

Gejala neuropati perifer seringkali lebih buruk di malam hari. Mengenali tanda-tanda awal diabetes tipe 2 dapat memungkinkan seseorang untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan lebih cepat.

Mendapatkan perawatan yang tepat, membuat perubahan gaya hidup, dan mengontrol kadar gula darah dapat sangat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup seseorang serta mengurangi risiko komplikasi.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.2107 seconds (0.1#10.140)