Selain Dilestarikan, Sandiaga Uno Berharap Batik Bisa Dikembangkan
Minggu, 03 Oktober 2021 - 15:27 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno memperingati Hari Batik Nasional , 2 Oktober 2021, melalui kegiatan virtual yang digelar Mitra Seni Indonesia (MSI) bertema Batik Sekitar Kita.
Dalam kesempatan itu, Sandi mengatakan, batik Indonesia telah diakui UNESCO sebagai Masterpieces of The Oral and Intagible Heritage of the Humanity atau Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi.
Maka dari itu, potensi tersebut tidak hanya perlu dilestarikan saja, tapi patut dikembangkan juga. "Keputusan UNESCO tersebut dilatarbelakangi batik Indonesia terkait erat dengan banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan, lokal, alam dan sejarah," ujar Menparekraf Sandi dalam keterangan resminya, Minggu (3/10/2021).
"Maka dari itu, batik tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga harus dikembangkan bersama, agar nilai ekonominya juga meningkat," katanya lagi.
Menurut Sandi, batik merupakan hasil kerajinan dengan nilai seni tinggi yang menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama, yaitu sekitar abad keempat, terutama di Pulau Jawa.
Di sisi lain, batik juga mempunyai sejarah panjang, di mana setiap corak atau motifnya mengandung filosofi atau makna yang begitu erat dengan nilai-nilai kehidupan.
"Sejak ditetapkannya Batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, maka pemerintah telah menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan Hari Batik Nasional merupakan usaha pemerintah meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citra positif Indonesia di forum internasional, serta menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga terhadap kebudayaan bangsanya," ujarnya.
Sandi menuturkan bahwa dirinya mendukung pengembangan batik dari segi motif, corak, desain, dan fungsi. Selain untuk acara-acara tradisional dan seremonial, fungsi batik kini memang semakin berkembang.
Batik bisa ditemukan sebagai bahan untuk pakaian modern, home decor, perhiasan, hingga pernak-pernik fashion lainnya.
Meski begitu, Sandiaga mengingatkan rekan-rekan pengrajin batik agar kembali pada pewarnaan alam dalam rangka mengurangi limbah. "Saya mengajak rekan-rekan pengrajin batik agar menggunakan pewarnaan alam, sehingga tidak mencemari lingkungan dengan limbah pewarna," tutupnya.
Dalam kesempatan itu, Sandi mengatakan, batik Indonesia telah diakui UNESCO sebagai Masterpieces of The Oral and Intagible Heritage of the Humanity atau Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi.
Maka dari itu, potensi tersebut tidak hanya perlu dilestarikan saja, tapi patut dikembangkan juga. "Keputusan UNESCO tersebut dilatarbelakangi batik Indonesia terkait erat dengan banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan, lokal, alam dan sejarah," ujar Menparekraf Sandi dalam keterangan resminya, Minggu (3/10/2021).
"Maka dari itu, batik tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga harus dikembangkan bersama, agar nilai ekonominya juga meningkat," katanya lagi.
Menurut Sandi, batik merupakan hasil kerajinan dengan nilai seni tinggi yang menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama, yaitu sekitar abad keempat, terutama di Pulau Jawa.
Di sisi lain, batik juga mempunyai sejarah panjang, di mana setiap corak atau motifnya mengandung filosofi atau makna yang begitu erat dengan nilai-nilai kehidupan.
"Sejak ditetapkannya Batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, maka pemerintah telah menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Penetapan Hari Batik Nasional merupakan usaha pemerintah meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citra positif Indonesia di forum internasional, serta menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga terhadap kebudayaan bangsanya," ujarnya.
Sandi menuturkan bahwa dirinya mendukung pengembangan batik dari segi motif, corak, desain, dan fungsi. Selain untuk acara-acara tradisional dan seremonial, fungsi batik kini memang semakin berkembang.
Baca Juga
Batik bisa ditemukan sebagai bahan untuk pakaian modern, home decor, perhiasan, hingga pernak-pernik fashion lainnya.
Meski begitu, Sandiaga mengingatkan rekan-rekan pengrajin batik agar kembali pada pewarnaan alam dalam rangka mengurangi limbah. "Saya mengajak rekan-rekan pengrajin batik agar menggunakan pewarnaan alam, sehingga tidak mencemari lingkungan dengan limbah pewarna," tutupnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda