Pemerintah dan Swasta Bersinergi Dukung Program Cuci Tangan Pakai Sabun
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 03:45 WIB
JAKARTA - PBB telah menetapkan setiap 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS). Terkait hal ini, pemerintah Indonesia bersama mitra terkait telah melakukan aksi nyata dalam membudayakan praktik cuci tangan pakai sabun (CTPS) di semua tatanan masyarakat.
Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan , Kartini Rustandi mengatakan, CTPS merupakan pintu masuk sebagai pelaksanaan pilar-pilar lain dari sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
Untuk itu, lanjut dia, diharapkan perilaku CTPS dapat membudaya di sekolah, rumah tangga, pondok pesantren, bandara, pelabuhan, terminal, tempat ibadah, tempat wisata, hotel, dan fasilitas umum dapat berjalan baik.
"Masa depan kita ada di tangan kita. Mari aksi bersama untuk membuat CTPS menjadi nyata bagi semua. CTPS budaya kita semua," kata Kartini dalam Talkshow Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia dengan tema Aksi Bersama Membuat Cuci Tangan Pakai Sabun Nyata Bagi Semua, Jumat (15/10/2021).
Direktur Kesehatan Gizi dan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali menyatakan, program CTPS momentum yang baik saat pandemi Covid-19. Perilaku CTPS merupakan pencegahan efektif untuk mencegah berbagai jenis penyakit terutama penyakit menular di masa pandemi Covid-19.
"Sanitasi itu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menenvgah Nasional (RPJMN). Pembiayaan, dari pemerintah, belanja kementerian lembaga maupun dana yang kami transfer ke daerah melalui dana alokasi khusus (DAK) ataupun hibah daerah. Itu merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong kualitas sanitasi termasuk CTPS," bebernya.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menambahkan, kampanye cuci tangan yang termasuk dalam protokol kesehatan Covid-19 yang telah dilakukan Satgas Covid-19 menunjukkan perubahan positif.
"Kami ada dashboard monitong perubahan perilaku. Skor kepatuhan cuci tangan pada Januari 2021 di angka 6,58. Angka ini berubah pada Oktober 2021 menjadi 8,03. Ini dari big data yang dilaporkan duta perubahan perilaku dari personil polri/tni di masyarakat," jelas dia.
Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan , Kartini Rustandi mengatakan, CTPS merupakan pintu masuk sebagai pelaksanaan pilar-pilar lain dari sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
Untuk itu, lanjut dia, diharapkan perilaku CTPS dapat membudaya di sekolah, rumah tangga, pondok pesantren, bandara, pelabuhan, terminal, tempat ibadah, tempat wisata, hotel, dan fasilitas umum dapat berjalan baik.
"Masa depan kita ada di tangan kita. Mari aksi bersama untuk membuat CTPS menjadi nyata bagi semua. CTPS budaya kita semua," kata Kartini dalam Talkshow Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia dengan tema Aksi Bersama Membuat Cuci Tangan Pakai Sabun Nyata Bagi Semua, Jumat (15/10/2021).
Direktur Kesehatan Gizi dan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali menyatakan, program CTPS momentum yang baik saat pandemi Covid-19. Perilaku CTPS merupakan pencegahan efektif untuk mencegah berbagai jenis penyakit terutama penyakit menular di masa pandemi Covid-19.
"Sanitasi itu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menenvgah Nasional (RPJMN). Pembiayaan, dari pemerintah, belanja kementerian lembaga maupun dana yang kami transfer ke daerah melalui dana alokasi khusus (DAK) ataupun hibah daerah. Itu merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong kualitas sanitasi termasuk CTPS," bebernya.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi menambahkan, kampanye cuci tangan yang termasuk dalam protokol kesehatan Covid-19 yang telah dilakukan Satgas Covid-19 menunjukkan perubahan positif.
"Kami ada dashboard monitong perubahan perilaku. Skor kepatuhan cuci tangan pada Januari 2021 di angka 6,58. Angka ini berubah pada Oktober 2021 menjadi 8,03. Ini dari big data yang dilaporkan duta perubahan perilaku dari personil polri/tni di masyarakat," jelas dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda