Tiga Desa Wisata Bersaing di Ajang UNWTO: Momentum Jadikan Pariwisata Indonesia Berkelas Dunia
Kamis, 04 November 2021 - 09:11 WIB
Keunggulan dari ketiga desa wisata Indonesia yang mengikuti UNWTO, antara lain untuk Desa Nglanggeran berada di kawasan Gunung Api Purba yang menjadi bagian dari Geopark Gunung Sewu. Wisatawan dapattracking(berjalan panjang) dengan menaiki 100 anak tangga agar dapat melihat gunung api purba yang membentang luas.
Untuk Desa Wisata Tetebatu yang berada di kawasan lembah Gunung Rinjani, wisatawan dapat melihat pemandangan gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani dari desa tersebut. Di sana, terdapat pula air terjun Sarang Walet atau Bat Cave dan air terjun Kokok Duren. Kemudian, wisatawan juga bisa mengunjungi Hutan Monyet dengan melihat monyet hitam endemik asli Tetebatu.
Sementara Desa Wae Rebo, berada di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau berada di atas gunung. Para wisatawan perlutrackingdengan menyusuri jalan setapak, membelah hutan, melewati sungai sejauh 6 kilometer, dan mendaki hingga mencapai desa tersebut.
Dengan eksotisme alam dan budaya Desa Wae Rebo, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memberikan pengakuan kepada desa tersebut sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2012.
Untuk Desa Wisata Tetebatu yang berada di kawasan lembah Gunung Rinjani, wisatawan dapat melihat pemandangan gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani dari desa tersebut. Di sana, terdapat pula air terjun Sarang Walet atau Bat Cave dan air terjun Kokok Duren. Kemudian, wisatawan juga bisa mengunjungi Hutan Monyet dengan melihat monyet hitam endemik asli Tetebatu.
Sementara Desa Wae Rebo, berada di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau berada di atas gunung. Para wisatawan perlutrackingdengan menyusuri jalan setapak, membelah hutan, melewati sungai sejauh 6 kilometer, dan mendaki hingga mencapai desa tersebut.
Dengan eksotisme alam dan budaya Desa Wae Rebo, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memberikan pengakuan kepada desa tersebut sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2012.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda