Ini Persiapan yang Dilakukan Kemenparekraf sebelum Terima Kehadiran Wisman India

Rabu, 24 November 2021 - 16:52 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa banyak wisatawan asal India yang ingin berlibur ke Indonesia. / Foto: ist
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa banyak wisatawan asal India yang ingin berlibur ke Indonesia selama periode libur Natal dan Tahun Baru nanti.

Peluang tersebut, menurut Sandi , segera diambil oleh pihak maskapai dan industri pariwisata yang sudah membentuk paket wisata untuk wisatawan mancanegara asal India. Di dalamnya termasuk 3 hari karantina bagi wisman India yang telah menerima vaksin dosis lengkap.

"Akan tetapi, ada hal-hal yang harus disepakati oleh pihak Indonesia dan India terkait dengan dibukanya kembaliborder internationaluntuk wisatawan kedua negara ini," ungkap Menparekraf Sandi dalam siaran persnya, Rabu (24/11/2021).



Pihak Kemenparekraf sendiri telah bertemu Duta Besar India untuk Indonesia di Jakarta. Menurut Sandi, untuk tujuan pariwisata, penerbangan dari India memerlukan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antara India dan Indonesia dalam bentuk Memorandum of Understanding atau nota kesepahaman.



Apabila sudah ada MRA, pihak Indonesia dan India akan menghubungkan aplikasitracingdantrackingseperti PeduliLindungi. Sehingga, wisman asal India akan terus terpantau dari mulai keberangkatan, tiba di destinasi wisata, dan kembali lagi ke negaranya.

India sendiri telah membuka pintu masuknya bagi wisatawan asing sejak 15 November 2021. Pembukaan untuk wisman itu lewat skema air travel bubble.

Air Travel bubble adalah koridor perjalanan antara 2 negara atau lebih yang sudah bisa mengontrol penyebaran Covid-19. Koridor perjalanan atau gelembung perjalanan itu akan memudahkan penduduk 2 negara untuk melakukan perjalanan secara bebas dan tidak perlu menjalani karantina.



"Draft MRA sudah disusun oleh Kementerian Luar Negeri dan saat ini sedang dievaluasi Kementerian Kesehatan, untuk kemudian draft tersebut dapat disepakati kedua negara," tukas Sandi.
(nug)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More