Jatuh Bangun Restoran Kwetiau Sapi 78, Tonton Episode 7 Once Upon a Time in Chinatown di Vision+
Jum'at, 26 November 2021 - 08:55 WIB
JAKARTA - Once Upon a Time in Chinatown merupakan Vision+ original series yang menceritakan tentang restoran-restoran legendaris kota Jakarta dalam format dokumenter.
Di Episode 7 sekaligus episode penutup, original series Once Upon a Time in Chinatown kali ini fokus kepada rumah makan kwetiau terkenal di Jakarta yaitu Restoran Kwetiau Sapi 78 yang berlokasi di kawasan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat.
Ternyata, angka 78 yang dijadikan trademark restoran tersebut tidak mewakili tahun pendiriannya melainkan angka yang dipilih secara random saja. Meskipun demikian, sejak tahun 1973 rumah makan ini sudah dikenal sebagai rumah makan kwetiau bestseller di Jakarta.
Dengan sejarah yang lumayan panjang, tentunya rumah makan ini telah melalui masa-masa sulit, seperti pada tahun 1998 hingga dampak pandemi Covid-19.
Jo Harris Leswana sebagai pemilik Kwetiau Sapi 78 Mangga Besar ini bercerita tentang bagaimana mereka melalui musibah-musibah tersebut dan sempat sharing nasihatnya sendiri serta ajaran bapak dan almarhum kakaknya.
“Tahun 98 itu restoran kita bisa dikatakan 90% hancur, dan kita pada saat itu sudah nggak berdaya pokoknya. Peralatan sampai lampu neon kita semua dicopot,” kata Jo Hariss Leswana.
“Tetapi, orang jangan terpaku pada masalah seperti itu. Kita harus cepat bergerak agar tetap bisa hidup. Biarkanlah yang sudah terjadi berlalu, yang penting adalah mengatur ke depannya akan bagaimana. Anggap saja musibah sebagai pengalaman dan motivasi luar biasa saja. Dalam 3 bulan kita sudah bergerak seperti biasa,” lanjutnya.
Selain itu, Jo mengungkapkan bahwa semenjak masa pandemi mereka tidak mengurangi jumlah karyawannya dan beroperasi seperti biasa meskipun pelanggan tidak sebanyak dulu.
Di Episode 7 sekaligus episode penutup, original series Once Upon a Time in Chinatown kali ini fokus kepada rumah makan kwetiau terkenal di Jakarta yaitu Restoran Kwetiau Sapi 78 yang berlokasi di kawasan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat.
Ternyata, angka 78 yang dijadikan trademark restoran tersebut tidak mewakili tahun pendiriannya melainkan angka yang dipilih secara random saja. Meskipun demikian, sejak tahun 1973 rumah makan ini sudah dikenal sebagai rumah makan kwetiau bestseller di Jakarta.
Dengan sejarah yang lumayan panjang, tentunya rumah makan ini telah melalui masa-masa sulit, seperti pada tahun 1998 hingga dampak pandemi Covid-19.
Jo Harris Leswana sebagai pemilik Kwetiau Sapi 78 Mangga Besar ini bercerita tentang bagaimana mereka melalui musibah-musibah tersebut dan sempat sharing nasihatnya sendiri serta ajaran bapak dan almarhum kakaknya.
“Tahun 98 itu restoran kita bisa dikatakan 90% hancur, dan kita pada saat itu sudah nggak berdaya pokoknya. Peralatan sampai lampu neon kita semua dicopot,” kata Jo Hariss Leswana.
“Tetapi, orang jangan terpaku pada masalah seperti itu. Kita harus cepat bergerak agar tetap bisa hidup. Biarkanlah yang sudah terjadi berlalu, yang penting adalah mengatur ke depannya akan bagaimana. Anggap saja musibah sebagai pengalaman dan motivasi luar biasa saja. Dalam 3 bulan kita sudah bergerak seperti biasa,” lanjutnya.
Selain itu, Jo mengungkapkan bahwa semenjak masa pandemi mereka tidak mengurangi jumlah karyawannya dan beroperasi seperti biasa meskipun pelanggan tidak sebanyak dulu.
tulis komentar anda