Menikmati Lobster di Pantai Timang, Rasanya Bikin Turis Ketagihan

Minggu, 07 Juni 2020 - 15:05 WIB
Masakan Kedai Lobster Pak Sis di Pantai Timang Gunungkidul sangat digemari wisatawan mancanegara. FOTO/SINDOnews/SUHARJONO
GUNUNGKIDUL - Pantai di Kabupaten Gunungkidul memang luar biasa menawan dan eksotik. Bukan hanya pemandangan yang indah, kuliner khas pesisirnya pun sangat digemari wisatawan, baik lokal maupun mancanegara seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Korea Selatan, India, hingga China.

Kuliner yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara itu adalah masakan lobster hasil tangkapan nelayan. Masakan lobster bisa ditemui di Pantai Timang , tepatnya di Kedai Lobster Pak Sis. Rumah makan khusus olahan lobster ini cukup ramai dikunjungi para wisatawan.

Dalam sehari, rumah makan yang berada di lokasi parkir Jeep menuju Pantai Timang ini bisa habis 1 kuintal lobster. Menu andalannya adalah lobster asam manis, lobster saus tiram, cah kangkung, dan ikan dorang. Biasanya, menu ini dijadikan dalam satu paket yang bisa disantap untuk emapt sampai lima orang.( )



Di kedai ini, pengunjung pun bisa memilih ukuran lobster yang diinginkan. Semuanya masih dalam kondisi segar dan ditangkap langsung dari kolam. "Jadi konsumen boleh memilih tapi minimal satu udang lobster dengan berat 200 gram atau satu kilogram berisi 5 ekor," kata Pak Sis kepada SINDOnews, Minggu (7/6/2020).



Menurutnya, bisnis kedai lobster ini merupakan bisnis lanjutan. Awalnya dia merupakan nelayan pencari lobster di Pantai Timang. Untuk memudahkan mencari lobster di pulau kecil di pantai tersebut, dia kemudian membuat gondola.

Dalam perkembangannya, gondola menjadi daya tarik wisatawan di Pantai Timang yang berjarak sekitar 60 km tenggara Yogyakarta ini. Dengan perkembangan wisata Pak Sis pun membidik usaha rumah makan. Anaknya yang bekerja di restoran di Jakarta, Wasiman diminta pulang dan memulai usaha.



Wasiman mengaku awalnya dia hanya menawarkan kepada wisatawan yang berkunjung. Akhirnya wisatawan tertarik dan membuat rumah makan di rumahnya. "Sebelum corona ini kami sempat kewalahan. Setiap hari minimal 100 kg habis, bahkan bisa di atas 1,5 kuintal," kata Wasiman.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More