AS Laporkan Kasus Omicron Pertama, Penderitanya Pernah Kunjungi Afsel
Kamis, 02 Desember 2021 - 11:32 WIB
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat melaporkan satu kasus infeksi Covid-19 varian Omicron pada Rabu (1/12/2021). Kasus tersebut menambah daftar jumlah negara yang telah melaporkan temuan kasus Covid-19 varian Omicron.
Kasus Omicron pertama di AS itu diketahui dari salah satu orang yang telah divaksinasi penuh asal California yang kembali ke AS setelah mengunjungi Afrika Selatan pada 22 November, dan dinyatakan positif tujuh hari kemudian.
Menurut keterangan dari Pejabat Tinggi Penyakit Menular AS, Dr. Anthony Fauci, orang yang terinfeksi tersebut memiliki gejala ringan dan sedang melakukan karantina mandiri.
Sebagaimana dilansir Channel News Asia, Kamis (2/12/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memberi tahu maskapai penerbangan di AS untuk menyerahkan nama-nama penumpang yang datang dari bagian selatan Afrika yang terkena Omicron.
Selain AS, beberapa negara lain yang melaporkan kasus Omicron adalah Spanyol, Kanada, Inggris, Austria dan Portugal. Terbaru, Uni Emirat Arab melaporkan kasus pertamanya pada Rabu.
Indikasi awal yang menunjukkan Omicron mungkin jauh lebih menular daripada varian sebelumnya telah menyebar ke sejumlah negara. Dan khawatir bahwa pemberlakuan pembatasan dapat menghambat pemulihan dari kerusakan ekonomi akibat pandemi.
Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan mengatakan, data epidemiologi awal menunjukkan Omicron mampu menghindari beberapa kekebalan. Kendati demikian vaksin yang ada masih tetap melindungi terhadap penyakit parah dan kematian.
Kasus Omicron pertama di AS itu diketahui dari salah satu orang yang telah divaksinasi penuh asal California yang kembali ke AS setelah mengunjungi Afrika Selatan pada 22 November, dan dinyatakan positif tujuh hari kemudian.
Menurut keterangan dari Pejabat Tinggi Penyakit Menular AS, Dr. Anthony Fauci, orang yang terinfeksi tersebut memiliki gejala ringan dan sedang melakukan karantina mandiri.
Sebagaimana dilansir Channel News Asia, Kamis (2/12/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memberi tahu maskapai penerbangan di AS untuk menyerahkan nama-nama penumpang yang datang dari bagian selatan Afrika yang terkena Omicron.
Selain AS, beberapa negara lain yang melaporkan kasus Omicron adalah Spanyol, Kanada, Inggris, Austria dan Portugal. Terbaru, Uni Emirat Arab melaporkan kasus pertamanya pada Rabu.
Indikasi awal yang menunjukkan Omicron mungkin jauh lebih menular daripada varian sebelumnya telah menyebar ke sejumlah negara. Dan khawatir bahwa pemberlakuan pembatasan dapat menghambat pemulihan dari kerusakan ekonomi akibat pandemi.
Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan mengatakan, data epidemiologi awal menunjukkan Omicron mampu menghindari beberapa kekebalan. Kendati demikian vaksin yang ada masih tetap melindungi terhadap penyakit parah dan kematian.
(nug)
tulis komentar anda