Varian Omicron Muncul Diduga dari Pasien HIV, Ilmuwan: Tidak Berevolusi dari Delta
Kamis, 02 Desember 2021 - 13:30 WIB
Jika mengacu pada kondisi HIV di Afrika, data Telegraph menjelaskan bahwa banyak sekali kasus HIV yang tak terobati di sana. Lebih parahnya, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Ahli virologi Afrika Selatan Barry Schoub mengatakan kepada Sky News bahwa varian Omicron mungkin ditemukan pada orang-orang yang mengalami imunosupresi dan tidak divaksinasi. Di sisi lain, menurut Centers for Disease Control and Prevention, HIV menyerang sistem kekebalan tubuh.
"Bagi mereka yang berhasil mendapatkan pengobatan HIV, mereka 'imunokompeten, seperti kita semua' dan ini artinya mereka lebih mampu menangkal virus seperti Covid-19," ungkap Schoub.
Afrika Selatan sendiri adalah salah satu tingkat Negara dengan kasus HIV tertinggi di dunia, dengan 20,4 persen dari populasi umumnya terinfeksi HIV. Namun, hanya 71 persen dari populasi orang dewasa yang terinfeksi sedang menjalani pengobatan untuk HIV, dan 47 persen anak-anak mengalami kekebalan yang terganggu.
Parahnya lagi, Telegraph melaporkan bahwa hanya 24 persen orang Afrika Selatan yang sudah divaksin Covid-19. Ini terjadi karena masih tingginya keragu-raguan masyarakat akan vaksin.
Namun, laporan terbaru Bloomberg mengungkapkan bahwa makin ke sini makin banyak orang Afrika Selatan yang mau divaksin efek dari merebaknya varian Omicron. Hal ini tentu mendukung saran ilmuwan bahwa ke depannya pasien HIV di Afrika Selatan harus menjadi prioritas vaksinasi Covid-19.
Lihat Juga: Cerita 3 Wanita asal Amerika Terinfeksi HIV usai Jalani Perawatan Kecantikan Injeksi Abal-Abal
Ahli virologi Afrika Selatan Barry Schoub mengatakan kepada Sky News bahwa varian Omicron mungkin ditemukan pada orang-orang yang mengalami imunosupresi dan tidak divaksinasi. Di sisi lain, menurut Centers for Disease Control and Prevention, HIV menyerang sistem kekebalan tubuh.
"Bagi mereka yang berhasil mendapatkan pengobatan HIV, mereka 'imunokompeten, seperti kita semua' dan ini artinya mereka lebih mampu menangkal virus seperti Covid-19," ungkap Schoub.
Afrika Selatan sendiri adalah salah satu tingkat Negara dengan kasus HIV tertinggi di dunia, dengan 20,4 persen dari populasi umumnya terinfeksi HIV. Namun, hanya 71 persen dari populasi orang dewasa yang terinfeksi sedang menjalani pengobatan untuk HIV, dan 47 persen anak-anak mengalami kekebalan yang terganggu.
Parahnya lagi, Telegraph melaporkan bahwa hanya 24 persen orang Afrika Selatan yang sudah divaksin Covid-19. Ini terjadi karena masih tingginya keragu-raguan masyarakat akan vaksin.
Namun, laporan terbaru Bloomberg mengungkapkan bahwa makin ke sini makin banyak orang Afrika Selatan yang mau divaksin efek dari merebaknya varian Omicron. Hal ini tentu mendukung saran ilmuwan bahwa ke depannya pasien HIV di Afrika Selatan harus menjadi prioritas vaksinasi Covid-19.
Lihat Juga: Cerita 3 Wanita asal Amerika Terinfeksi HIV usai Jalani Perawatan Kecantikan Injeksi Abal-Abal
(hri)
tulis komentar anda