Belum Ada Kematian Akibat Varian Omicron, WHO: Harus Hati-hati
Minggu, 05 Desember 2021 - 15:55 WIB
JAKARTA - Varian omicron menjadi kekhawatiran baru di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa varian Covid-19 yang satu ini dikabarkan telah terdeteksi di 38 negara.
Namun, kabar baiknya, sejauh ini WHO belum menemukan kasus kematian akibat varian omicron. Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara WHO Christian Lindmeier.
“Kami belum melihat laporan kematian terkait omicron," kata Lindmeier seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (5/12/2021).
Lindmeier mengatakan, dunia perlu melindungi diri juga dari varian yang sudah ada dan terbukti cepat menyebar seperti Delta.
Sebab seperti diketahui, sejak Covid-19 pertama kali ditemukan hampir dua tahun lalu, WHO telah mengkonfirmasi hampir 263 juta kasus dan lebih dari 5,22 juta kematian secara global.
Meski belum ada kasus kematian yang ditemukan akibat varian omicron, Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengingatkan untuk tetap waspada dan tidak perlu panik berlebihan.
“Seberapa khawatir kita seharusnya? Kita harus siap dan hati-hati, jangan panik, karena situasi kita berbeda dengan tahun lalu,” ungkap Swaminathan dikutip dari Al-Jazeera.
Sebagai informasi, varian omicron atau B.1.1.529 diketahui pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Kini, varian tersebut telah terdeteksi di 38 negara. Beberapa di antaranya Kanada, Austria, Belgia, Denmark, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Skotlandia, Botswana, Israel, Australia, dan Hong Kong.
Negara-negara tetangga di Asia seperti Malaysia, Singapura, India, Korea Selatan, dan Jepang juga telah mendeteksi adanya kasus positif Covid-19 dengan varian omicron.
Namun, kabar baiknya, sejauh ini WHO belum menemukan kasus kematian akibat varian omicron. Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara WHO Christian Lindmeier.
“Kami belum melihat laporan kematian terkait omicron," kata Lindmeier seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (5/12/2021).
Lindmeier mengatakan, dunia perlu melindungi diri juga dari varian yang sudah ada dan terbukti cepat menyebar seperti Delta.
Sebab seperti diketahui, sejak Covid-19 pertama kali ditemukan hampir dua tahun lalu, WHO telah mengkonfirmasi hampir 263 juta kasus dan lebih dari 5,22 juta kematian secara global.
Meski belum ada kasus kematian yang ditemukan akibat varian omicron, Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengingatkan untuk tetap waspada dan tidak perlu panik berlebihan.
“Seberapa khawatir kita seharusnya? Kita harus siap dan hati-hati, jangan panik, karena situasi kita berbeda dengan tahun lalu,” ungkap Swaminathan dikutip dari Al-Jazeera.
Sebagai informasi, varian omicron atau B.1.1.529 diketahui pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Kini, varian tersebut telah terdeteksi di 38 negara. Beberapa di antaranya Kanada, Austria, Belgia, Denmark, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Skotlandia, Botswana, Israel, Australia, dan Hong Kong.
Negara-negara tetangga di Asia seperti Malaysia, Singapura, India, Korea Selatan, dan Jepang juga telah mendeteksi adanya kasus positif Covid-19 dengan varian omicron.
(wur)
tulis komentar anda