Beradaptasi Belajar Online dengan Mudah
Jum'at, 12 Juni 2020 - 04:44 WIB
JAKARTA - Metode pembelajaran secara online atau e-learning sebenarnya bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Bahkan semakin jamak diaplikasikan pada tingkat pendidikan dasar, tidak lagi sebatas perguruan tinggi yang peserta didiknya lebih dewasa.
Hal itu membuktikan bahwa pertumbuhan industri pembelajaran online di Indonesia terus berkembang dan meningkat pesat. Perubahan metode pembelajaran menjadi online saat ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia layanan maupun penggunanya.
Jenny Ernawati, seorang guru Bahasa Inggris, menceritakan tantangan terbesar dalam mengajar secara online. ( )
"Mengajar itu tidak mudah, terlebih secara virtual. Diperlukan lebih banyak upaya dan waktu dalam persiapannya dibandingkan mengajar secara konvensional. Penyelenggaraan kelas online juga bergantung pada koneksi internet serta kualitas audio dan video agar materi tersampaikan dengan baik. Emotional support dari guru juga lebih sulit diberikan kepada murid," bebernya.
Namun demikian, Jenny menyoroti keunikan pengalamannya mengajar melalui platform Sekolah.mu.
“Bagi guru seperti saya, platform ini mendukung peran guru dan mempermudah kegiatan belajar mengajar, sekaligus membantu dalam memantau perkembangan murid dengan berbagai fitur dan program yang ditawarkan. Kami mendapat pendampingan dan pelatihan dalam menghadapi perubahan serta ragam materi menarik,” tutur Jenny.
Anggayudha, Head of Teacher Development Sekolah.mu yang kerap disapa Aye, mengakui bahwa sulit bagi guru untuk dapat mengetahui kondisi nyata para murid dalam proses belajar mengajar jarak jauh, karena tidak adanya interaksi langsung.
“Kita semua berada dalam transisi menuju "A New Normal" untuk melanjutkan hidup dan melakukan kegiatan sehari-hari. Sekolah.mu menyediakan wadah bagi para pengajar untuk dapat saling berkomunikasi dan berbagi pengetahuan,” jelasnya.
Aye mengatakan bahwa platform ini berpegang pada visi “Kolaborasi untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia”. Saat ini, Sekolah.mu telah memiliki lebih dari 500 program belajar, 500 mitra sekolah, dan 100 mitra korporasi.
Hal itu membuktikan bahwa pertumbuhan industri pembelajaran online di Indonesia terus berkembang dan meningkat pesat. Perubahan metode pembelajaran menjadi online saat ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia layanan maupun penggunanya.
Jenny Ernawati, seorang guru Bahasa Inggris, menceritakan tantangan terbesar dalam mengajar secara online. ( )
"Mengajar itu tidak mudah, terlebih secara virtual. Diperlukan lebih banyak upaya dan waktu dalam persiapannya dibandingkan mengajar secara konvensional. Penyelenggaraan kelas online juga bergantung pada koneksi internet serta kualitas audio dan video agar materi tersampaikan dengan baik. Emotional support dari guru juga lebih sulit diberikan kepada murid," bebernya.
Namun demikian, Jenny menyoroti keunikan pengalamannya mengajar melalui platform Sekolah.mu.
“Bagi guru seperti saya, platform ini mendukung peran guru dan mempermudah kegiatan belajar mengajar, sekaligus membantu dalam memantau perkembangan murid dengan berbagai fitur dan program yang ditawarkan. Kami mendapat pendampingan dan pelatihan dalam menghadapi perubahan serta ragam materi menarik,” tutur Jenny.
Anggayudha, Head of Teacher Development Sekolah.mu yang kerap disapa Aye, mengakui bahwa sulit bagi guru untuk dapat mengetahui kondisi nyata para murid dalam proses belajar mengajar jarak jauh, karena tidak adanya interaksi langsung.
“Kita semua berada dalam transisi menuju "A New Normal" untuk melanjutkan hidup dan melakukan kegiatan sehari-hari. Sekolah.mu menyediakan wadah bagi para pengajar untuk dapat saling berkomunikasi dan berbagi pengetahuan,” jelasnya.
Aye mengatakan bahwa platform ini berpegang pada visi “Kolaborasi untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia”. Saat ini, Sekolah.mu telah memiliki lebih dari 500 program belajar, 500 mitra sekolah, dan 100 mitra korporasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda