Omicron di Indonesia Diprediksi Melonjak 6 Kali Lipat, Menkes Budi: Waspada dan Tidak Usah Jumawa
Senin, 31 Januari 2022 - 16:26 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menghimbau masyarakat agar tidak kaget apabila melihat kasus Omicron di Indonesia melonjak dengan sangat tinggi. Berdasarkan pengalaman beberapa negara di luar negeri kasus Omicron dapat melonjak 2-6 kali lipat dari puncak kasus Delta.
Menkes Budi menjelaskan bahwa saat ini kasus Omicron di Tanah Air memiliki banyak ketidakpastian. Diketahui puncak kasus varian Delta di Indonesia mencapai 57 kasus, sehingga jangan heran kalau kasus Omicron akan jauh lebih banyak.
"Maka lebih baik kita hati-hati, waspada dan tidak usah jumawa, lakukan protokol kesehatan, hindari kerumunan dan lakukan kegiatan di rumah maka lebih baik. Karena kemungkinan kasusnya akan naik pada akhir bulan," kata Menkes Budi, dalam Keterangan Pers Menteri di channel YouTube Sekertariat Presiden, Senin (31/01/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Menkes Budi juga memberikan dua pesan penting kepada masyarakat dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron yakni pertama agar tetap waspada dan hati-hati.
"Kalau tidak perlu sekali berkerumun atau mobilitas, maka kita kurangi. Karena nanti dampaknya akan mudah tertular dan menularkan ke orang lain," ungkap Menkes Budi.
Pesan kedua, Menkes Budi menyebutkan Datanya (Omicron) masih banyak yang belum diketahui secara pasti maka dari itu dalam menghadapinya seluruh rumah sakit harus bersiap.
"Di Afrika Selatan jumlah yang masuk rumah sakit jauh di bawah Delta. Di Inggris pun demikian. Di Amerika secara persentase kasus aktif di bawah Delta. Tapi secara nominal jumlah orang yang masuk rumah sakit lebih tinggi dari Delta," kata Menkes Budi.
Kondisi serupa juga di Prancis, secara persentase yang masuk rumah sakit di bawah Delta, tapi secara jumlah sudah sama dengan Delta dan kasusnya masih naik.
Menkes Budi menjelaskan bahwa saat ini kasus Omicron di Tanah Air memiliki banyak ketidakpastian. Diketahui puncak kasus varian Delta di Indonesia mencapai 57 kasus, sehingga jangan heran kalau kasus Omicron akan jauh lebih banyak.
"Maka lebih baik kita hati-hati, waspada dan tidak usah jumawa, lakukan protokol kesehatan, hindari kerumunan dan lakukan kegiatan di rumah maka lebih baik. Karena kemungkinan kasusnya akan naik pada akhir bulan," kata Menkes Budi, dalam Keterangan Pers Menteri di channel YouTube Sekertariat Presiden, Senin (31/01/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Menkes Budi juga memberikan dua pesan penting kepada masyarakat dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron yakni pertama agar tetap waspada dan hati-hati.
"Kalau tidak perlu sekali berkerumun atau mobilitas, maka kita kurangi. Karena nanti dampaknya akan mudah tertular dan menularkan ke orang lain," ungkap Menkes Budi.
Pesan kedua, Menkes Budi menyebutkan Datanya (Omicron) masih banyak yang belum diketahui secara pasti maka dari itu dalam menghadapinya seluruh rumah sakit harus bersiap.
"Di Afrika Selatan jumlah yang masuk rumah sakit jauh di bawah Delta. Di Inggris pun demikian. Di Amerika secara persentase kasus aktif di bawah Delta. Tapi secara nominal jumlah orang yang masuk rumah sakit lebih tinggi dari Delta," kata Menkes Budi.
Kondisi serupa juga di Prancis, secara persentase yang masuk rumah sakit di bawah Delta, tapi secara jumlah sudah sama dengan Delta dan kasusnya masih naik.
(hri)
tulis komentar anda