Beri Banyak Pengaruh, Ben & Jody Didedikasikan untuk Glenn Fredly
Minggu, 06 Februari 2022 - 00:51 WIB
JAKARTA - Angga Dwimas Sasongko dan Chicco Jerikho mendedikasikan film garapannya, Ben & Jody untuk mendiang musisi Glenn Fredly yang berperan sebagai produser di film Filosofi Kopi.
Menurut Chicco , film ini sebagai mimpi almarhum yang ingin menggarap sebuah film action dengan pesan yang kuat tentang masalah sosial dalam masyarakat terkait isu agraria pengalihan fungsi lahan.
"Waktu kami selesai rilis film Filosofi Kopi pertama, saya diajak nonton film sama almarhum Glenn , film Hollywood, action. Habis nonton dia tanya, 'Lu happy enggak?', gue jawab happy. Terus gue tanya balik, dia bilang, 'Enggak, gue dibohongin sama Hollywood," kenang Chicco ketika dijumpai di kawasan Kuningan, Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, Glenn sangat termotivasi untuk membuat film action yang lebih bagus dari film Hollywood itu, serta memiliki pesan sosial yang disuarakan didalamnya.
"Dia ngajakin, 'Kita bikin yuk film action, tapi film action kita harus ada isinya. Harus stand for something," ungkapnya.
Bersama Rio Dewanto, Angga Sasongko, Chicco Jerikho dan Glenn Fredly pun sempat membahas ide membuat film yang mengangkat isu sosial dengan dikemas action. Hingga akhirnya, film Ben & Jody terwujud untuk mewakili harapan mendiang produser Filosofi Kopi tersebut.
Hampir senada dengan Chicco, sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko menyebutkan jika dirinya mengemas film Ben & Jody ke dalam sebuah genre laga tak lain karena dedikasi untuk sahabatnya, mendiang Glenn Fredly.
"Film ini memang di dedikasikan untuk Glenn. Saya kehilangan sahabat terbaik di tahun 2020, Glenn meninggal dengan cepat. Dia tidak bilang kalau sakit parah, dia cuma bilang sakit aja lalu secara tiba-tiba dia sakit parah dan sangat cepat. Maka dari itu saya kembangkan film ini ke sebuah film mengangkat tentang persahabatan," beber Angga Dwimas Sasongko.
Menurutnya, menulis kisah film ini merupakan proses healing yang awalnya mau dibuat lucu-lucuan dengan memasukkan unsur komedi. Akan tetapi, dengan berpulangnya Glenn Fredly, semua dimensi kisah dalam film ini berubah.
"Ini upaya kami di Visinema mewujudkan mimpi bung (Glenn Fredly) dengan memberikan banyak sekali pengaruh bung Glenn dalam film ini. Pasalnya, selama hidupnya, dia aktif menyuarakan masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat, beliau dekat dengan isu masyarakat adat, isu lingkungan hidup," tuturnya.
Menurut Chicco , film ini sebagai mimpi almarhum yang ingin menggarap sebuah film action dengan pesan yang kuat tentang masalah sosial dalam masyarakat terkait isu agraria pengalihan fungsi lahan.
"Waktu kami selesai rilis film Filosofi Kopi pertama, saya diajak nonton film sama almarhum Glenn , film Hollywood, action. Habis nonton dia tanya, 'Lu happy enggak?', gue jawab happy. Terus gue tanya balik, dia bilang, 'Enggak, gue dibohongin sama Hollywood," kenang Chicco ketika dijumpai di kawasan Kuningan, Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, Glenn sangat termotivasi untuk membuat film action yang lebih bagus dari film Hollywood itu, serta memiliki pesan sosial yang disuarakan didalamnya.
"Dia ngajakin, 'Kita bikin yuk film action, tapi film action kita harus ada isinya. Harus stand for something," ungkapnya.
Bersama Rio Dewanto, Angga Sasongko, Chicco Jerikho dan Glenn Fredly pun sempat membahas ide membuat film yang mengangkat isu sosial dengan dikemas action. Hingga akhirnya, film Ben & Jody terwujud untuk mewakili harapan mendiang produser Filosofi Kopi tersebut.
Hampir senada dengan Chicco, sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko menyebutkan jika dirinya mengemas film Ben & Jody ke dalam sebuah genre laga tak lain karena dedikasi untuk sahabatnya, mendiang Glenn Fredly.
"Film ini memang di dedikasikan untuk Glenn. Saya kehilangan sahabat terbaik di tahun 2020, Glenn meninggal dengan cepat. Dia tidak bilang kalau sakit parah, dia cuma bilang sakit aja lalu secara tiba-tiba dia sakit parah dan sangat cepat. Maka dari itu saya kembangkan film ini ke sebuah film mengangkat tentang persahabatan," beber Angga Dwimas Sasongko.
Menurutnya, menulis kisah film ini merupakan proses healing yang awalnya mau dibuat lucu-lucuan dengan memasukkan unsur komedi. Akan tetapi, dengan berpulangnya Glenn Fredly, semua dimensi kisah dalam film ini berubah.
Baca Juga
"Ini upaya kami di Visinema mewujudkan mimpi bung (Glenn Fredly) dengan memberikan banyak sekali pengaruh bung Glenn dalam film ini. Pasalnya, selama hidupnya, dia aktif menyuarakan masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat, beliau dekat dengan isu masyarakat adat, isu lingkungan hidup," tuturnya.
(nug)
tulis komentar anda