Puasa Tetap Sehat pada Masa Pandemi Covid-19
Kamis, 23 April 2020 - 21:13 WIB
SURABAYA - Puasa tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Puasa tahun ini berlangsung di tengah pandemi Corona atau Covid-19.
Banyak yang merasa khawatir berpuasa di tengah pandemi Covid-19. Sebab dikhawatirkan akan menurunkan imun tubuh yang sangat dibutuhkan untuk menangkal Covid-19.
Namun kekhawatiran itu dipatahkan oleh Dokter Sukma Sahadewa, Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kota Surabaya.
Menurut pria yang akrab disapa Dokter Sukma itu, dalam kondisi apapun puasa itu tetap sehat, termasuk di masa pandemi Covid-19.
"Tidak ada masalah puasa di dalam masa pandemi, berpuasa itu tetap sehat dan menyehatkan tubuh. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir," kata Dokter Sukma, saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (23/4).
Doktor ilmu kesehatan dari Universitas Brawijaya (UB) Malang itu menjelaskan, puasa itu membuat kesehatan di dalam tubuh. Secara otomatis tubuh akan memberikan sebuah impuls, di antaranya detoksifikasi.
Sebab, kata Sukma, konsumsi yang masuk ke dalam tubuh memiliki ritme yang pas dan tepat waktu. Yakni, sahur dan buka puasa. Selain itu, zat-zat tambahan yang di dalam tubuh karena puasa mengalami sinkronisasi, yaitu pengawet, pemanis, perasa, dan pewarna.
"Saat puasa beban ginjal dan lever tidak terlalu berat, karena masuknya zat pengawet, pemanis, perasa dan pewarna tidak terlalu cepat," urai Dokter asal Ploso Klaten, Kediri ini.
Penggagas program Bakti Shubuh ini mengatakan puasa tidak hanya baik dari segi fisik tapi juga psikis. Terbukti orang yang berpuasa cenderung lebih sabar dan bisa mengendalikan emosi.
Untuk makanan yang disarankan untuk dikonsumsi saat sahur adalah sayuran, madu dan kurma. Sedangkan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang mengandung minyak seperti gorengan.
"Terpenting pada waktu malam dan sahur perbanyak minum air putih. Dengan begitu tubuh tidak mengalami dehidrasi," pungkas kader muda NU itu.
Banyak yang merasa khawatir berpuasa di tengah pandemi Covid-19. Sebab dikhawatirkan akan menurunkan imun tubuh yang sangat dibutuhkan untuk menangkal Covid-19.
Namun kekhawatiran itu dipatahkan oleh Dokter Sukma Sahadewa, Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kota Surabaya.
Menurut pria yang akrab disapa Dokter Sukma itu, dalam kondisi apapun puasa itu tetap sehat, termasuk di masa pandemi Covid-19.
"Tidak ada masalah puasa di dalam masa pandemi, berpuasa itu tetap sehat dan menyehatkan tubuh. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir," kata Dokter Sukma, saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (23/4).
Doktor ilmu kesehatan dari Universitas Brawijaya (UB) Malang itu menjelaskan, puasa itu membuat kesehatan di dalam tubuh. Secara otomatis tubuh akan memberikan sebuah impuls, di antaranya detoksifikasi.
Sebab, kata Sukma, konsumsi yang masuk ke dalam tubuh memiliki ritme yang pas dan tepat waktu. Yakni, sahur dan buka puasa. Selain itu, zat-zat tambahan yang di dalam tubuh karena puasa mengalami sinkronisasi, yaitu pengawet, pemanis, perasa, dan pewarna.
"Saat puasa beban ginjal dan lever tidak terlalu berat, karena masuknya zat pengawet, pemanis, perasa dan pewarna tidak terlalu cepat," urai Dokter asal Ploso Klaten, Kediri ini.
Penggagas program Bakti Shubuh ini mengatakan puasa tidak hanya baik dari segi fisik tapi juga psikis. Terbukti orang yang berpuasa cenderung lebih sabar dan bisa mengendalikan emosi.
Untuk makanan yang disarankan untuk dikonsumsi saat sahur adalah sayuran, madu dan kurma. Sedangkan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang mengandung minyak seperti gorengan.
"Terpenting pada waktu malam dan sahur perbanyak minum air putih. Dengan begitu tubuh tidak mengalami dehidrasi," pungkas kader muda NU itu.
(nth)
tulis komentar anda