RS Diminta Tingkatkan Layanan Kesehatan Guna Antisipasi Kondisi Terburuk Covid-19
Jum'at, 18 Februari 2022 - 10:34 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di tengah pandemi. Salah satu hal yang dilakukan adalah meminta rumah sakit agar menyediakan transportasi antar-jemput untuk tenaga kesehatan (nakes).
Secara internal, rumah sakit dapat melakukan pengaturan jadwal shift bagi nakes yang bertugas untuk perawatan Covid-19. Lalu, rumah sakit bisa memobilisasi nakes dari unit lain untuk membantu pelayanan di perawatan Covid-19.
"Dilakukan juga penyediaan transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi atau menunda layanan nonemergensi, serta meningkatkan layanan telemedisin," ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., dikutip dari laman Kemenkes, Jumat (18/2/2022).
Selanjutnya, strategi eksternal rumah sakit, dilakukan dengan mobilisasi relawan (koas, PPDS), koordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan untuk membantu, memobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah kasus Covid-19 rendah ke tinggi.
Di sisi lain, upaya pencegahan untuk mengendalikan Covid-19 dengan penguatan testing, tracing, dan treatment. Hingga 16 Februari 2022, jumlah spesimen yang diuji secara nasional cukup tinggi, mencapai 566.050.
"Aktivitas testing dan tracing kontak erat ini sangat penting dalam mencegah penyebaran. Kami meminta masyarakat untuk tidak takut melakukan testing apalagi yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19," ujar dr. Nadia.
"Tidak perlu takut untuk karantina atau isolasi mandiri karena Kemenkes menyediakan layanan telemedisin maupun konsultasi dengan nakes di Puskesmas untuk memantau perkembangan kesehatan masyarakat," sambungnya.
Secara internal, rumah sakit dapat melakukan pengaturan jadwal shift bagi nakes yang bertugas untuk perawatan Covid-19. Lalu, rumah sakit bisa memobilisasi nakes dari unit lain untuk membantu pelayanan di perawatan Covid-19.
"Dilakukan juga penyediaan transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi atau menunda layanan nonemergensi, serta meningkatkan layanan telemedisin," ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., dikutip dari laman Kemenkes, Jumat (18/2/2022).
Selanjutnya, strategi eksternal rumah sakit, dilakukan dengan mobilisasi relawan (koas, PPDS), koordinasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan tenaga cadangan untuk membantu, memobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah kasus Covid-19 rendah ke tinggi.
Di sisi lain, upaya pencegahan untuk mengendalikan Covid-19 dengan penguatan testing, tracing, dan treatment. Hingga 16 Februari 2022, jumlah spesimen yang diuji secara nasional cukup tinggi, mencapai 566.050.
"Aktivitas testing dan tracing kontak erat ini sangat penting dalam mencegah penyebaran. Kami meminta masyarakat untuk tidak takut melakukan testing apalagi yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19," ujar dr. Nadia.
"Tidak perlu takut untuk karantina atau isolasi mandiri karena Kemenkes menyediakan layanan telemedisin maupun konsultasi dengan nakes di Puskesmas untuk memantau perkembangan kesehatan masyarakat," sambungnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda