4 Gua Eksotis di Jawa Barat, Cocok untuk Liburan yang Menantang
Senin, 28 Februari 2022 - 11:07 WIB
Gua Parat terletak di Kawasan Hutan Lindung atau cagar alam di Kabupaten Pangandaran. Gua ini memiliki panjang menjorok kurang lebih 300 meter ke bagian dalamnya. Untuk bisa menyusuri gua, wisatawan bisa menggunakan jasa pemandu dari warga lokal. Interior Gua Parat pun semakin melebar begitu Anda berjalan masuk ke dalamnya.
Di dalam Gua Parat, bisa melihat stalakit dan stalagmit yang memiliki bentuk alami yang unik, yakni mirip dengan bentuk organ intim pria dan wanita. Keunikan lainnya, yakni stalakmit yang berbentuk seperti bejana. Tak hanya wisata susur gua, Anda juga bisa melakukan wisata religi.
Sebab, di dekat mulut Gua Parat terdapat dua makam penyebar agama Islam, yaitu Pangeran Kasepuhan (Syekh Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad). Berdasarkan situs wisata Pangandaran, baik Syekh Ahmad dan Syekh Muhammad merupakan keturunan dari Pangeran Maja Agung yang disebut berasal dari Mesir.
Lokasi Gua Parat hanya sekitar 10 menit bila ditempuh dari kawasan wisata Pantai Pangandaran. Untuk menggunakan jasa pemandu wisata, Anda cukup mengeluarkan kocek Rp50 ribu hingga Rp100 ribu untuk dua orang dan bisa menjelajahi gua yang tersambung ke bibir Pantai Timur Pangandaran itu sepuasnya.
4. Gua Sanghyang Kenit, Kabupaten Bandung Barat
Dibendungnya aliran Sungai Citarum Purba ke PLTA Rajamandala membuat air yang melewati Gua Sanghyang Kenit mendangkal. Arus sungai yang deras kemudian landai dan menyisakan air sungai yang mengalir tenang di antara bebatuan purba.
Secara administratif, Gua Sanghyang Kenit ini terletak di Cisameng, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Lokasinya dekat dengan PLTA Rajamandala. Pengunjung dapat menggunakan jasa pemandu lokal dengan tarif Rp150 ribu per 10 orang. Penelusuran gua eksotis ini cukup menantang karena akan melewati celah gua yang sempit dan licin.
Belum lagi dengan rute melewati genangan air Citarum Purba setinggi perut yang masih dihuni oleh berbagai jenis ikan seperti ikan baung dan gabus. Siapkan stamina dan lampu senter meskipun pemandu akan memberikan fasilitas helm dan pelampung.
Perjalanan menelusuri gua memakan waktu sekitar 45 menit. Bila air sedang tinggi, wisatawan bisa melakukan tubing dari Sanghyang Tikoro yang menjadi pintu keluar gua menuju titik awal Sanghyang Kenit.
Di dalam Gua Parat, bisa melihat stalakit dan stalagmit yang memiliki bentuk alami yang unik, yakni mirip dengan bentuk organ intim pria dan wanita. Keunikan lainnya, yakni stalakmit yang berbentuk seperti bejana. Tak hanya wisata susur gua, Anda juga bisa melakukan wisata religi.
Sebab, di dekat mulut Gua Parat terdapat dua makam penyebar agama Islam, yaitu Pangeran Kasepuhan (Syekh Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad). Berdasarkan situs wisata Pangandaran, baik Syekh Ahmad dan Syekh Muhammad merupakan keturunan dari Pangeran Maja Agung yang disebut berasal dari Mesir.
Lokasi Gua Parat hanya sekitar 10 menit bila ditempuh dari kawasan wisata Pantai Pangandaran. Untuk menggunakan jasa pemandu wisata, Anda cukup mengeluarkan kocek Rp50 ribu hingga Rp100 ribu untuk dua orang dan bisa menjelajahi gua yang tersambung ke bibir Pantai Timur Pangandaran itu sepuasnya.
4. Gua Sanghyang Kenit, Kabupaten Bandung Barat
Dibendungnya aliran Sungai Citarum Purba ke PLTA Rajamandala membuat air yang melewati Gua Sanghyang Kenit mendangkal. Arus sungai yang deras kemudian landai dan menyisakan air sungai yang mengalir tenang di antara bebatuan purba.
Secara administratif, Gua Sanghyang Kenit ini terletak di Cisameng, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Lokasinya dekat dengan PLTA Rajamandala. Pengunjung dapat menggunakan jasa pemandu lokal dengan tarif Rp150 ribu per 10 orang. Penelusuran gua eksotis ini cukup menantang karena akan melewati celah gua yang sempit dan licin.
Belum lagi dengan rute melewati genangan air Citarum Purba setinggi perut yang masih dihuni oleh berbagai jenis ikan seperti ikan baung dan gabus. Siapkan stamina dan lampu senter meskipun pemandu akan memberikan fasilitas helm dan pelampung.
Perjalanan menelusuri gua memakan waktu sekitar 45 menit. Bila air sedang tinggi, wisatawan bisa melakukan tubing dari Sanghyang Tikoro yang menjadi pintu keluar gua menuju titik awal Sanghyang Kenit.
tulis komentar anda