Bahasan Harta dan Aksi Pamer Crazy Rich Viral, Roy Shakti: Selama Hasilnya Legal Biar Saja
Minggu, 13 Maret 2022 - 05:00 WIB
JAKARTA - Konsultan Finansial Roy Shakti ikut menyoroti masalah harta dan aksi pamer sejumlah crazy rich yang ramai dibahas di media sosial, khususnya Twitter, akhir-akhir ini.
Pembahasan tersebut mencuat setelah dua crazy rich yakni Indra Kenz dan Doni Salmanan ditetapkan sebagai tersangka kasus investasi bodong melalui binary option. Belakangan masalah ini, menurut Roy, telah menjadi bola liar sehingga banyak pihak menuduh ataupun mencatut nama-nama lain yang belum tentu valid.
“Masalah crazy rich ini jadi bola liar. Setelah crazy rich Medan dan Bandung kena, apakah crazy rich Malang juga? Saya sendiri nggak kenal dia, tapi menurut saya apa hubungannya? Gitu lho. Apakah dia merugikan Anda?” beber Roy melalui video yang diunggah di Instagramnya, kemarin.
Roy juga membahas pertanyaan "panas" warganet melalui komentarnya yang bijak, di mana mereka menuduh pebinis-pebinis sukses ini melakukan money laundry alias pencucian uang.
“'Lho katanya itu pencucian uang Pak'. Ya cuci uang itu apa? Bisnis apa? Ngerampok atau korupsi, atau apa? Selama ini kan Anda tidak tahu, Anda menuduh-nuduh. Jadi buat netizen sekalian, jangan ikutan panas, kecuali kamu udah tahu," kata pria yang pernah tampil dalam podcast Deddy Corbuzier itu.
Di akhir videonya, Roy memberikan saran kepada warganet dan semua pihak yang sudah ikut memanaskan dunia maya akhir-akhir ini lantaran tuduhan negatif terhadap beberapa sosok. Pakar kartu kredit yang aktif di media sosial untuk membahas bisnis dan finansial tersebut menegaskan, yang pantas dicurigai adalah orang-orang kaya dari hasil skema ponzi seperti program afiliator binary option (Binomo, Quotex).
“Tapi tolong isu kayak begini, kalian nggak usah ikut campur menjadi bola liar. Ini sebenernya kan kebencian orang yang flexing (pamer). Selama orang flexing hasilnya legal, ya biarin aja toh. Oke temen-temen ya..," ujar Roy.
"Kecuali nanti kelihatan hasil korupsi atau hasil apa. Tapi sekarang nggak ada kok kamu nuduhnya aneh-aneh. Hati-hati ya temen-temen, tetap cerdas. Ini yang kita berantas tuh skema ponzi yang merugikan masyarakat banyak. Kalau masalah uangnya orang lain, ngapain kamu ikut ngitung. Wong kamu nggak ikut punya kok ngikut ngitung..," tambah pemilik akun YouTube dengan 128 ribu subscriber itu.
Pembahasan tersebut mencuat setelah dua crazy rich yakni Indra Kenz dan Doni Salmanan ditetapkan sebagai tersangka kasus investasi bodong melalui binary option. Belakangan masalah ini, menurut Roy, telah menjadi bola liar sehingga banyak pihak menuduh ataupun mencatut nama-nama lain yang belum tentu valid.
“Masalah crazy rich ini jadi bola liar. Setelah crazy rich Medan dan Bandung kena, apakah crazy rich Malang juga? Saya sendiri nggak kenal dia, tapi menurut saya apa hubungannya? Gitu lho. Apakah dia merugikan Anda?” beber Roy melalui video yang diunggah di Instagramnya, kemarin.
Roy juga membahas pertanyaan "panas" warganet melalui komentarnya yang bijak, di mana mereka menuduh pebinis-pebinis sukses ini melakukan money laundry alias pencucian uang.
“'Lho katanya itu pencucian uang Pak'. Ya cuci uang itu apa? Bisnis apa? Ngerampok atau korupsi, atau apa? Selama ini kan Anda tidak tahu, Anda menuduh-nuduh. Jadi buat netizen sekalian, jangan ikutan panas, kecuali kamu udah tahu," kata pria yang pernah tampil dalam podcast Deddy Corbuzier itu.
Di akhir videonya, Roy memberikan saran kepada warganet dan semua pihak yang sudah ikut memanaskan dunia maya akhir-akhir ini lantaran tuduhan negatif terhadap beberapa sosok. Pakar kartu kredit yang aktif di media sosial untuk membahas bisnis dan finansial tersebut menegaskan, yang pantas dicurigai adalah orang-orang kaya dari hasil skema ponzi seperti program afiliator binary option (Binomo, Quotex).
“Tapi tolong isu kayak begini, kalian nggak usah ikut campur menjadi bola liar. Ini sebenernya kan kebencian orang yang flexing (pamer). Selama orang flexing hasilnya legal, ya biarin aja toh. Oke temen-temen ya..," ujar Roy.
"Kecuali nanti kelihatan hasil korupsi atau hasil apa. Tapi sekarang nggak ada kok kamu nuduhnya aneh-aneh. Hati-hati ya temen-temen, tetap cerdas. Ini yang kita berantas tuh skema ponzi yang merugikan masyarakat banyak. Kalau masalah uangnya orang lain, ngapain kamu ikut ngitung. Wong kamu nggak ikut punya kok ngikut ngitung..," tambah pemilik akun YouTube dengan 128 ribu subscriber itu.
(tsa)
tulis komentar anda