Kolesterol Bikin Leher Kaku, Ini Bedanya dengan Nyeri Akibat Asam Urat
Senin, 14 Maret 2022 - 16:11 WIB
JAKARTA - Kolesterol bisa menyebabkan leher kaku dan nyeri . Namun banyak orang yang tidak bisa membedakan antaran nyeri akibat kolesterol dengan asam urat . Padahal, kedua penyakit ini memilki gejala yang berbeda.
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (14/3/2022) hanya ada satu penelitian yang membuktikan bahwa ada keterkaitan antara nyeri leher dan tingginya kadar kolesterol jahat (LDL). Ini artinya, para ahli perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya.
Leher kaku dikaitkan dengan penumpukan plak di pembuluh darah pada area leher. Penumpukan plak ini dapat menghalangi aliran darah di leher menuju ke otak. Pada dasarnya, kolesterol jarang menunjukkan gejala pasti.
Namun, beberapa orang sering mengeluhkan mudah lelah, suka mengantuk, nyeri kaki, leher terasa kaku atau pegal, nyeri dada, xanthomata hingga xanthelesma. Sementara kolesterol tinggi bisa disebabkan karena beberapa faktor.
Di antaranya diet yang buruk, kegemukan, kurang olahraga, merokok, alkohol dan usia. Sedangka asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian.
Nyeri akibat asam urat berbeda dengan kolesterol. Gejala asam urat hampir selalu terjadi secara tiba-tiba, dan seringkali pada malam hari. Seperti halnya nyeri sendi yang intens, ketidaknyamanan berkepanjangan serta peradangan dan kemerahan hingga rentang gerak terbatas.
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (14/3/2022) hanya ada satu penelitian yang membuktikan bahwa ada keterkaitan antara nyeri leher dan tingginya kadar kolesterol jahat (LDL). Ini artinya, para ahli perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya.
Leher kaku dikaitkan dengan penumpukan plak di pembuluh darah pada area leher. Penumpukan plak ini dapat menghalangi aliran darah di leher menuju ke otak. Pada dasarnya, kolesterol jarang menunjukkan gejala pasti.
Namun, beberapa orang sering mengeluhkan mudah lelah, suka mengantuk, nyeri kaki, leher terasa kaku atau pegal, nyeri dada, xanthomata hingga xanthelesma. Sementara kolesterol tinggi bisa disebabkan karena beberapa faktor.
Di antaranya diet yang buruk, kegemukan, kurang olahraga, merokok, alkohol dan usia. Sedangka asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian.
Nyeri akibat asam urat berbeda dengan kolesterol. Gejala asam urat hampir selalu terjadi secara tiba-tiba, dan seringkali pada malam hari. Seperti halnya nyeri sendi yang intens, ketidaknyamanan berkepanjangan serta peradangan dan kemerahan hingga rentang gerak terbatas.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda