Amerika Serikat Mulai Diserang Virus Flu Burung H5N1, Terburuk sejak 2015
Jum'at, 25 Maret 2022 - 09:36 WIB
JAKARTA - Sebanyak 17 negara bagian di Amerika Serikat melaporkan kasus virus flu burung H5N1. Infeksi dari flu burung ini terbukti berbahaya bagi nyawa manusia.
"Sejak Februari, virus H5N1 sudah terdeteksi di banyak peternakan di 17 negara bagian. Ini wabah H5N1 terburuk sejak 2015," sebut laporan Departemen Pertanian AS, dikutip MNC Portal dari NBC News, Jumat (25/3/2022).
Sebagian besar penyebaran virus H5N1 di AS akibat migrasi burung liar yang terbang dan kotoran yang mengandung virus menularkan ke unggas di peternakan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengimbau agar masyarakat berhati-hati. Sebab, virus flu burung dapat menular ke manusia.
"Meskipun risiko pada manusia rendah, tapi manusia bisa terpapar H5N1 dari unggas yang terpapar virus flu burung," ungkap CDC.
Laporan CDC selanjutnya menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada kasus H5N1 pada manusia yang terdeteksi di AS. Di sisi lain, peneliti dan para ahli virus khawatir, penyebaran virus yang amat mudah antarunggas memungkinkan terjadinya mutasi dan ini bisa membahayakan keselamatan manusia.
"Strain baru virus influenza yang masuk ke populasi manusia dan dapat menyebabkan pandemi global sering kali berasal dari sumber hewan ini, khususnya burung," kata dr William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center.
"Ada risiko bahwa beberapa jenis flu burung diketahui dapat mengambil kapasitas genetik untuk menginfeksi manusia lebih berarti," tambahnya.
"Sejak Februari, virus H5N1 sudah terdeteksi di banyak peternakan di 17 negara bagian. Ini wabah H5N1 terburuk sejak 2015," sebut laporan Departemen Pertanian AS, dikutip MNC Portal dari NBC News, Jumat (25/3/2022).
Sebagian besar penyebaran virus H5N1 di AS akibat migrasi burung liar yang terbang dan kotoran yang mengandung virus menularkan ke unggas di peternakan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengimbau agar masyarakat berhati-hati. Sebab, virus flu burung dapat menular ke manusia.
"Meskipun risiko pada manusia rendah, tapi manusia bisa terpapar H5N1 dari unggas yang terpapar virus flu burung," ungkap CDC.
Laporan CDC selanjutnya menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada kasus H5N1 pada manusia yang terdeteksi di AS. Di sisi lain, peneliti dan para ahli virus khawatir, penyebaran virus yang amat mudah antarunggas memungkinkan terjadinya mutasi dan ini bisa membahayakan keselamatan manusia.
"Strain baru virus influenza yang masuk ke populasi manusia dan dapat menyebabkan pandemi global sering kali berasal dari sumber hewan ini, khususnya burung," kata dr William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center.
"Ada risiko bahwa beberapa jenis flu burung diketahui dapat mengambil kapasitas genetik untuk menginfeksi manusia lebih berarti," tambahnya.
(nug)
tulis komentar anda