WHO Tangguhkan Covaxin Vaksin Covid-19 Asal India, Ini Alasannya
Minggu, 03 April 2022 - 21:55 WIB
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menangguhkan vaksin Covid-19 asal India 'Covaxin'. WHO meminta negara-negara yang telah menerima vaksin untuk segera mengambil tindakan, menurut pernyataan itu, tetapi tidak merinci tindakan apa yang akan dilakukan.
Sikap tersebut dilakukan melalui badan-badan PBB yang disampaikan pada Sabtu (2/4) kemarin. Alasan penangguhan tersebut sebagai tanggapan atas hasil pemeriksaan daftar penggunaan darurat (EUL) WHO yang dilakukan dari 14 Maret hingga 22 Maret, dan pembuat vaksin telah menunjukkan komitmennya untuk menangguhkan produksi Covaxin untuk ekspor.
Pihak perusahaan Bharat Biotech tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim di luar jam kerja. Pada hari Jumat mengatakan sedang memperlambat produksi Covaxin, karena permintaan turun seiring dengan penurunan infeksi dan cakupan imunisasi lebih luas di negara itu.
"berkomitmen untuk mematuhi dengan mengatasi kekurangan GMP dan sedang mengembangkan rencana tindakan korektif dan pencegahan, untuk diserahkan kepada Drugs Controller General of India (DCGI) dan WHO" katanya dilansir Channel News Asia, Minggu (3/4/2022).
Perlu diketahui, India menuju negara adidaya Vaksin Covid-19, di mana bulan lalu perusahaan Gennova Biopharmaceuticals yang berbasis di Pune telah menyerahkan, data uji coba fase II dan III dari vaksin mRNA Covid pertama India ke Regulator Drugs Controller General of India (DCGI).
Menurut Dewan Riset Media India (ICMR) dr. Balram Bhargava mengatakan vaksin akan berguna di masa depan untuk pengobatan penyakit lain. India sedang menuju menjadi negara adidaya vaksin.
"India menuju menjadi negara adidaya vaksin dan fakta bahwa vaksin ini akan tersedia untuk penyakit lain," kata dr. Bhargava dilansir Times of India, Minggu (3/4/2022).
Sikap tersebut dilakukan melalui badan-badan PBB yang disampaikan pada Sabtu (2/4) kemarin. Alasan penangguhan tersebut sebagai tanggapan atas hasil pemeriksaan daftar penggunaan darurat (EUL) WHO yang dilakukan dari 14 Maret hingga 22 Maret, dan pembuat vaksin telah menunjukkan komitmennya untuk menangguhkan produksi Covaxin untuk ekspor.
Pihak perusahaan Bharat Biotech tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim di luar jam kerja. Pada hari Jumat mengatakan sedang memperlambat produksi Covaxin, karena permintaan turun seiring dengan penurunan infeksi dan cakupan imunisasi lebih luas di negara itu.
"berkomitmen untuk mematuhi dengan mengatasi kekurangan GMP dan sedang mengembangkan rencana tindakan korektif dan pencegahan, untuk diserahkan kepada Drugs Controller General of India (DCGI) dan WHO" katanya dilansir Channel News Asia, Minggu (3/4/2022).
Perlu diketahui, India menuju negara adidaya Vaksin Covid-19, di mana bulan lalu perusahaan Gennova Biopharmaceuticals yang berbasis di Pune telah menyerahkan, data uji coba fase II dan III dari vaksin mRNA Covid pertama India ke Regulator Drugs Controller General of India (DCGI).
Menurut Dewan Riset Media India (ICMR) dr. Balram Bhargava mengatakan vaksin akan berguna di masa depan untuk pengobatan penyakit lain. India sedang menuju menjadi negara adidaya vaksin.
"India menuju menjadi negara adidaya vaksin dan fakta bahwa vaksin ini akan tersedia untuk penyakit lain," kata dr. Bhargava dilansir Times of India, Minggu (3/4/2022).
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda