Populerkan Tradisi Korea, Lagu Daechwita Suga Diapresiasi Pemerintah
Kamis, 18 Juni 2020 - 13:20 WIB
SEOUL - Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan memberi banyak penghargaan sekaligus dukungan kepada Suga BTS untuk lagu solonya yang berjudul "Daechwita". Lembaga tersebut menilai Suga telah menyebarkan keindahan musik tradisional Korea di luar negeri.
Pada 17 Juni lalu, pihak Kementerian merilis pernyataan dan video promosi di Twitter resmi mereka mengenai single terbaru Suga serta perhatian yang diberikannya kepada musik tradisional Korea. Perhatian itu diwujudkan melalui lagu serta video musik "Daechwita".
Unggahan dari Kementerian juga berisi cuplikan video informasi yang dibuat untuk pemirsa di luar negeri agar mau belajar tentang instrumen tradisional Korea. Termasuk bagaimana cara memainkannya dan juga suaranya. ( )
Mengutip laporan di laman Koreaboo, hanya dalam waktu empat jam, unggahan dari Kementerian Korea tersebut langsung menerima lebih dari 3.000 retweet dan sekitar 63.000-an tanda "suka". Unggahan ini rupanya disukai oleh para penggemar Suga di luar negeri.
Dirilis pada akhir bulan lalu, "Daechwita" adalah single utama yang terdapat dalam kompilasi D-2 mixtape milik Suga, yang diedarkan dengan nama panggungnya yang lain, Agust D. Di balik kesuksesan lagu ini, kontroversi muncul terkait penggunaan sampel suara dalam lagu lain di dalam mixtape tersebut. Meski demikian, tetap saja Kementerian melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa kepentingan musik dan budaya Daechwita tidak luput dari perhatian.
Segera setelah Suga merilis "Daechwita", dan sebelum skandal pengambilan sampel suara, pejabat di Kementerian melihat gelombang minat pada musik tradisional Korea yang hampir seluruhnya berasal dari penggemar luar negeri. Itu termasuk minat untuk belajar dan mendengarkan lagu-lagu Korea klasik yang lebih terkenal serta rasa ingin tahu tentang instrumen tradisional Negeri Ginseng, khususnya yang digunakan dalam "Daechwita".
Menariknya, judul lagu "Daechwita" sama dengan nama genre musik tradisional di Korea, yang juga muncul di dalam lagu Suga tersebut. Aliran Daechwita terdengar dari instrumen yang digunakan seperti nabal (tanduk kuningan) dan yonggo (drum yang dimainkan menggunakan palu) yang cocok dengan suara jenis marching band.
Sementara, video musik "Daechwita" dianggap telah membangkitkan minat pada aspek-aspek lain dari budaya tradisional Korea. Termasuk pakaian tradisional yang rupanya mampu menarik minat penggemar di luar negeri. ( )
Banyak penggemar tertarik mengenakan pakaian yang dikenakan Suga dalam video musik "Daechwita". Pakaian itu terdiri dari jubah hitam, tunik, serta ikat pinggang dengan aksen emas.
Selain itu, penggemar juga tampak menunjukkan minat pada masakan Korea, media kontemporer (TV, film, musik), dan pakaian. Hal tersebut memang sudah terjadi sejak satu dekade silam, tapi yang kali ini menunjukkan mulai adanya minat orang-orang terhadap musik tradisional Korea.
Pihak Kementerian juga sangat berterima kasih kepada BTS karena telah membantu lembaga negara tersebut dalam menyebarkan sekaligus menumbuhkan minat masyarakat global untuk mempelajari budaya dan musik tradisional maupun kontemporer Korea Selatan.
Pada 17 Juni lalu, pihak Kementerian merilis pernyataan dan video promosi di Twitter resmi mereka mengenai single terbaru Suga serta perhatian yang diberikannya kepada musik tradisional Korea. Perhatian itu diwujudkan melalui lagu serta video musik "Daechwita".
Unggahan dari Kementerian juga berisi cuplikan video informasi yang dibuat untuk pemirsa di luar negeri agar mau belajar tentang instrumen tradisional Korea. Termasuk bagaimana cara memainkannya dan juga suaranya. ( )
Mengutip laporan di laman Koreaboo, hanya dalam waktu empat jam, unggahan dari Kementerian Korea tersebut langsung menerima lebih dari 3.000 retweet dan sekitar 63.000-an tanda "suka". Unggahan ini rupanya disukai oleh para penggemar Suga di luar negeri.
Dirilis pada akhir bulan lalu, "Daechwita" adalah single utama yang terdapat dalam kompilasi D-2 mixtape milik Suga, yang diedarkan dengan nama panggungnya yang lain, Agust D. Di balik kesuksesan lagu ini, kontroversi muncul terkait penggunaan sampel suara dalam lagu lain di dalam mixtape tersebut. Meski demikian, tetap saja Kementerian melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa kepentingan musik dan budaya Daechwita tidak luput dari perhatian.
Segera setelah Suga merilis "Daechwita", dan sebelum skandal pengambilan sampel suara, pejabat di Kementerian melihat gelombang minat pada musik tradisional Korea yang hampir seluruhnya berasal dari penggemar luar negeri. Itu termasuk minat untuk belajar dan mendengarkan lagu-lagu Korea klasik yang lebih terkenal serta rasa ingin tahu tentang instrumen tradisional Negeri Ginseng, khususnya yang digunakan dalam "Daechwita".
Menariknya, judul lagu "Daechwita" sama dengan nama genre musik tradisional di Korea, yang juga muncul di dalam lagu Suga tersebut. Aliran Daechwita terdengar dari instrumen yang digunakan seperti nabal (tanduk kuningan) dan yonggo (drum yang dimainkan menggunakan palu) yang cocok dengan suara jenis marching band.
Sementara, video musik "Daechwita" dianggap telah membangkitkan minat pada aspek-aspek lain dari budaya tradisional Korea. Termasuk pakaian tradisional yang rupanya mampu menarik minat penggemar di luar negeri. ( )
Banyak penggemar tertarik mengenakan pakaian yang dikenakan Suga dalam video musik "Daechwita". Pakaian itu terdiri dari jubah hitam, tunik, serta ikat pinggang dengan aksen emas.
Selain itu, penggemar juga tampak menunjukkan minat pada masakan Korea, media kontemporer (TV, film, musik), dan pakaian. Hal tersebut memang sudah terjadi sejak satu dekade silam, tapi yang kali ini menunjukkan mulai adanya minat orang-orang terhadap musik tradisional Korea.
Pihak Kementerian juga sangat berterima kasih kepada BTS karena telah membantu lembaga negara tersebut dalam menyebarkan sekaligus menumbuhkan minat masyarakat global untuk mempelajari budaya dan musik tradisional maupun kontemporer Korea Selatan.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda