Jangan Kalap saat Buka Puasa, Masalah Kesehatan Ini Mengintai
Rabu, 13 April 2022 - 18:13 WIB
JAKARTA - Kalap saat buka puasa tanpa disadari bisa menyebabkan masalah kesehatan . Para dokter di Uni Emirat Arab mendesak umat Islam yang puasa di bulan Ramadhan untuk menghindari makan berlebihan saat berbuka puasa dan berbuka dengan konsumsi tinggi makanan tidak sehat.
Spesialis medis mengatakan bahwa rumah sakit setiap tahun melihat masuknya pasien yang menderita masalah gastroenterik dan sakit maag. Selama bulan suci, petugas medis sering melihat pasien mengeluh gastritis atau radang lambung dan gastroenteritis, yang sering dikenal sebagai flu perut.
Dilansir dari Alarabiya, Rabu (13/4/2022) itu merupakan kondisi infeksi lambung dan usus secara bersamaan yang mengakibatkan muntah atau diare.
Archana Baju, ahli gizi klinis di Rumah Sakit Burjeel, mengatakan bahwa setelah berjam-jam puasa, metabolisme melambat. Karena itu, saat buka puasa, sangat penting untuk memperkenalkan makanan secara perlahan sehingga bisa membantu pencernaan lebih mudah.
“Yang jelas setelah puasa ada kecenderungan untuk berpesta dan sering kita makan makanan padat kalori yang sarat dengan gula dan lemak,” kata Baju.
“Tetapi makan berlebihan setelah puasa memperlambat pencernaan dan dapat menyebabkan kesulitan pencernaan seperti gangguan pencernaan, kembung dan diare dan sering berakhir dengan kunjungan ke dokter," sambungnya.
Saat buka puasa, Baju menyarankan fokus pada kualitas bukan pada kuantitas yang disantap. Pilihan makanan yang tepat bisa mengisi kembali energi dan memberikan nutrisi yang cukup serta menghidrasi sel-sel sehingga meningkatkan energi.
Dr Sawsan Humaida, spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Internasional Bareen di MBZ City, menyebutkan bahwa Ramadhan adalah kesempatan yang baik untuk merevisi gaya hidup dan mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat.
Spesialis medis mengatakan bahwa rumah sakit setiap tahun melihat masuknya pasien yang menderita masalah gastroenterik dan sakit maag. Selama bulan suci, petugas medis sering melihat pasien mengeluh gastritis atau radang lambung dan gastroenteritis, yang sering dikenal sebagai flu perut.
Dilansir dari Alarabiya, Rabu (13/4/2022) itu merupakan kondisi infeksi lambung dan usus secara bersamaan yang mengakibatkan muntah atau diare.
Archana Baju, ahli gizi klinis di Rumah Sakit Burjeel, mengatakan bahwa setelah berjam-jam puasa, metabolisme melambat. Karena itu, saat buka puasa, sangat penting untuk memperkenalkan makanan secara perlahan sehingga bisa membantu pencernaan lebih mudah.
Baca Juga
“Yang jelas setelah puasa ada kecenderungan untuk berpesta dan sering kita makan makanan padat kalori yang sarat dengan gula dan lemak,” kata Baju.
“Tetapi makan berlebihan setelah puasa memperlambat pencernaan dan dapat menyebabkan kesulitan pencernaan seperti gangguan pencernaan, kembung dan diare dan sering berakhir dengan kunjungan ke dokter," sambungnya.
Saat buka puasa, Baju menyarankan fokus pada kualitas bukan pada kuantitas yang disantap. Pilihan makanan yang tepat bisa mengisi kembali energi dan memberikan nutrisi yang cukup serta menghidrasi sel-sel sehingga meningkatkan energi.
Dr Sawsan Humaida, spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Internasional Bareen di MBZ City, menyebutkan bahwa Ramadhan adalah kesempatan yang baik untuk merevisi gaya hidup dan mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat.
tulis komentar anda