Kasusnya Terus Meningkat, Campak pada Anak-Anak Jadi Perhatian WHO dan UNICEF
Sabtu, 30 April 2022 - 19:27 WIB
"Risiko semakin meningkat karena fokus pada mitigasi Covid-19 ataupun perpindahan karena konflik dan krisis," sebut laporan Fox News.
Karena campak sangat menular, kasus cenderung muncul dengan cepat ketika tingkat vaksinasi menurun. Badan-badan tersebut pun khawatir bahwa wabah campak dapat menjadi alarm bahwa sejatinya dunia ini tengah menghadapi wabah lain dari penyakit yang tidak cepat menular.
"Pandemi Covid-19 terbukti mengganggu pelayanan imunisasi, sistem kesehatan kewalahan, dan sekarang masyarakat dunia tahu bahwa terjadi lonjakan kasus signifikan pada campak yang mematikan," tambah laporan tersebut.
"Minimnya cakupan imunisasi rutin gara-gara Covid-19 pun akan membuat masalah baru di kemudian hari dan ini akan membahayakan anak-anak," kata Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Sekarang adalah saatnya untuk mendapatkan imunisasi rutin. Untuk para pemerintah negara, segera kejar imunisasi yang tertinggal demi menyelamatkan nyawa anak-anak," sambungnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), virus campak menyebar melalui udara dan sangat menular. Penyakit ini bisa sangat serius, menyebabkan komplikasi kesehatan yang fatal, terutama pada anak-anak di bawah 5 tahun.
WHO mencatat bahwa virus campak melemahkan sistem kekebalan, membuat anak lebih rentan terhadap penyakit menular lainnya selama berbulan-bulan setelah infeksi.
Dua dosis vaksin campak dapat melindungi anak-anak dari virus campak. Sayangnya, banyak negara yang sulit memberikan dosis kedua karena pandemi Covid-19.
Karena campak sangat menular, kasus cenderung muncul dengan cepat ketika tingkat vaksinasi menurun. Badan-badan tersebut pun khawatir bahwa wabah campak dapat menjadi alarm bahwa sejatinya dunia ini tengah menghadapi wabah lain dari penyakit yang tidak cepat menular.
"Pandemi Covid-19 terbukti mengganggu pelayanan imunisasi, sistem kesehatan kewalahan, dan sekarang masyarakat dunia tahu bahwa terjadi lonjakan kasus signifikan pada campak yang mematikan," tambah laporan tersebut.
"Minimnya cakupan imunisasi rutin gara-gara Covid-19 pun akan membuat masalah baru di kemudian hari dan ini akan membahayakan anak-anak," kata Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Sekarang adalah saatnya untuk mendapatkan imunisasi rutin. Untuk para pemerintah negara, segera kejar imunisasi yang tertinggal demi menyelamatkan nyawa anak-anak," sambungnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), virus campak menyebar melalui udara dan sangat menular. Penyakit ini bisa sangat serius, menyebabkan komplikasi kesehatan yang fatal, terutama pada anak-anak di bawah 5 tahun.
WHO mencatat bahwa virus campak melemahkan sistem kekebalan, membuat anak lebih rentan terhadap penyakit menular lainnya selama berbulan-bulan setelah infeksi.
Dua dosis vaksin campak dapat melindungi anak-anak dari virus campak. Sayangnya, banyak negara yang sulit memberikan dosis kedua karena pandemi Covid-19.
(nug)
tulis komentar anda