Hepatitis Akut Menular Lewat Makanan, Menkes Ingatkan Rajin Cuci Tangan
Selasa, 10 Mei 2022 - 16:25 WIB
JAKARTA - Penyakit hepatitis akut bisa menular lewat makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Mengetahui fakta tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga kebersihan, salah satunya dengan rajin cuci tangan .
Menkes Budi mengimbau para orang tua untuk memastikan setiap asupan makanan yang dikonsumi anak selalu dalam keadaan bersih. Terlebih, penyakit misterius ini sudah masuk ke Indonesia dan menyerang anak usia di bawah 16 tahun.
"Virus ini menular melalui asupan makanan yang lewat mulut. Jadi, kalau bisa rajin cuci tangan. Kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita untuk bersih, karena menyerang di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun," kata Menkes Budi dalam siaran persnya dikutip pada Selasa (10/5/2022).
Sementara itu, hepatitis akut dijelaskan Menkes Budi memiliki beberapa gejala. Di antaranya adalah demam dan tingginya indikator serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) serta serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).
"SGPT dan SGOT itu normalnya di level 30-an. Kalau udah naik agak tinggi lebih baik refer ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) terdekat," jelasnya.
Kementerian Kesehatan sendiri telah melakukan diskusi bersama CDC Amerika dan Inggris untuk membahas penyakit ini. Namun hasilnya, penyebab dari hepatitis akut belum bisa dipastikan.
Di sisi lain, Menkes Budi belum bisa memastikan adenovirus 41 menjadi penyebab hepatitis akut. Pasalnya, dalam banyak kasus, virus tersebut tidak ditemukan.
"Kami sendiri sudah melakukan koordinasi dan diskusi CDC Amerika dan CDC Inggris satu hari setelah Lebaran. Kami juga banyak mendapat informasi dan kesimpulannya, memang belum dapat dipastikan virus apa yang 100 persen hepatitis akut ini," tandasnya.
Menkes Budi mengimbau para orang tua untuk memastikan setiap asupan makanan yang dikonsumi anak selalu dalam keadaan bersih. Terlebih, penyakit misterius ini sudah masuk ke Indonesia dan menyerang anak usia di bawah 16 tahun.
"Virus ini menular melalui asupan makanan yang lewat mulut. Jadi, kalau bisa rajin cuci tangan. Kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita untuk bersih, karena menyerang di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun," kata Menkes Budi dalam siaran persnya dikutip pada Selasa (10/5/2022).
Sementara itu, hepatitis akut dijelaskan Menkes Budi memiliki beberapa gejala. Di antaranya adalah demam dan tingginya indikator serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) serta serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).
"SGPT dan SGOT itu normalnya di level 30-an. Kalau udah naik agak tinggi lebih baik refer ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) terdekat," jelasnya.
Kementerian Kesehatan sendiri telah melakukan diskusi bersama CDC Amerika dan Inggris untuk membahas penyakit ini. Namun hasilnya, penyebab dari hepatitis akut belum bisa dipastikan.
Di sisi lain, Menkes Budi belum bisa memastikan adenovirus 41 menjadi penyebab hepatitis akut. Pasalnya, dalam banyak kasus, virus tersebut tidak ditemukan.
"Kami sendiri sudah melakukan koordinasi dan diskusi CDC Amerika dan CDC Inggris satu hari setelah Lebaran. Kami juga banyak mendapat informasi dan kesimpulannya, memang belum dapat dipastikan virus apa yang 100 persen hepatitis akut ini," tandasnya.
(dra)
tulis komentar anda