Hepatitis Akut di Indonesia Bertambah 15 Kasus, Ini Kata Menkes Budi

Senin, 09 Mei 2022 - 23:55 WIB
loading...
Hepatitis Akut di Indonesia...
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap jumlah kasus anak, yang terkena Hepatitis akut misterius sebanyak 15 anak. Foto/Dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Perkembangan kasus Hepatitis akut pada anak di dunia, masih dicari tahu penyebabnya. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap jumlah kasus anak, yang terkena Hepatitis akut misterius sebanyak 15 anak.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Keterangan Pers Menteri Kabinet Indonesia Maju di YouTube Sekretariat Presiden hari ini (9/5). Budi menerangkan bila kasus tercatat 15 kasus yang ditemukan sejak 27 April 2022 lalu.

"Tanggal 27 April, jadi 4 hari sesudah WHO menyampaikan adanya outbreak di Eropa ini, Indonesia menemukan tiga kasus di Jakarta," ujar Menkes Budi, Senin (9/5/2022).

Lebih lanjut, Budi mengatakan diwaktu yang bersamaan, Kemenkes mengeluarkan surat edaran agar Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan menindaklanjuti dan mencari tahu. Sebagai informasi, Singapura telah mengumumkan kasus pertama kasus Hepatitis akut pada anak.



"Tanggal 27 April itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran, agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveilans terhadap kasus ini. 30 April Singapura mengumumkan kasus pertama dan sampai sekarang kondisinya di Indonesia ada 15 kasus," tambahnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkap jumlah kasus Hepatitis akut pada anak yang masih misterius tercatat 4 kasus. Dia menerangkan temuan kasus itu, masih dalam proses verifikasi.

"Ada beberapa temuan kasus sekitar tiga hingga empat kasus, tapi masih diverifikasi," jelasnya kepada MNC Portal, Jumat (6/5/2022).

Sejauh ini, masih menunggu informasi lebih lanjut atas jumlah kasus Hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia. Lebih lanjut, Budi mengatakan Indonesia bekerjasama, organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Amerika Serikat serta Inggris, untuk mengetahui penyebab pasti.

"Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama-sama Indonesia, dengan WHO dan juga Amerika Serikat dan Inggris untuk mengetahui lebih cepat penyebabnya," jelas Budi.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1974 seconds (0.1#10.140)