Koleksi Pre Fall Tory Burch yang Tomboy
Senin, 22 Juni 2020 - 23:33 WIB
JAKARTA - Label fashion Tory Burch menghadirkan koleksi Pre Fall 2020. Koleksi kali ini mengusung motif bunga tropis dalam siluet busana yang tomboy.
Tory Burch menerangkan, dalam setiap karya dia selalu merujuk kutipan, dan ini sudah disematkan di papan desainnya untuk sementara waktu. Ia terus-menerus terinspirasi oleh perempuan yang menentang waktu, keadaan, dan menantang kata tidak.
“Koleksi Pre Fall 2020 terinspirasi dari jiwa petualang Amelia Earhart, pilot perempuan pertama di Amerika. Dia memecahkan langit-langit kaca dengan setiap penerbangan. Koleksi ini menggabungkan cetakan bandana dan motif bunga tropis yang membangkitkan tujuan, sementara campuran bentuk tomboy masuk ke akar desain awal saya,“ ujar Burch melalui rilis yang diterima SINDOmedia.
Siluet koleksi ini memiliki bentuk sederhana karena berusaha menangkap semangat musim yang elegan, yakni musim gugur. Pakaian olahraga klasik, blaser santai, cardigan preppy, semuanya didekati dari sudut pandang nostalgia dengan bayangan siluet Thirties. ( )
Koleksi ini juga menghadirkan volume yang tertahan, balutan kemeja semilir, celana panjang tomboy, serta tunik. Menurut Burch, semua dikerjakan ulang dalam bentuk blouson baru, memancarkan sikap acuh tak acuh.
Sementara untuk warna, menurut Burch, koleksi ini mengangkat berbagai warna netral. Pilihan warna yang digunakan di antaranya putih murni, putih tulang khaki, dan biru tua. Warna-warna tersebut dicampur dengan hitam sehingga menambah kedalaman koleksi.
“Warna-warna cerah seperti kelly green, ochre, dan terong juga ditampilkan dalam koleksi ini karena melawan tone warna dasar,” ujar Burch.
Untuk cetakan dan pola, Burch menghadirkan bandana paisley. Hal ini terlihat dalam sejumlah skala dan garis akhir yang memanfaatkan gagasan Americana klasik. Terdapat pula pola aviatrix untuk syal. Sementara motif bunga tropis yang berani mengingatkan kita pada lokasi-lokasi indah seperti Hawaii dan Polinesia.
“Hal ini mendukung kecintaan Tory Burch yang terus-menerus menghadirkan konsep Destination Anywhere dan bepergian,” ujarnya. ( )
Adapun untuk fabrikasi, Burch menggunakan bahan katun ringan. Denim yang kokoh serta rajutan rafia handwoven menambah keseimbangan pada koleksi ini.
Untuk aksesori, Burch menyaring kemewahan kasual musim ini. Menurutnya, Lee Radziwill Bag yang baru adalah eksplorasi bentuk dengan bentuk akordeon yang lentur serta mudah mengembang dan runtuh.
“Sementara hobo lapang dengan kulit lembut memiliki getaran yang mudah. Ada pula syal dan flat nyaman, moccasin suede dan sepatu kulit timbul, yang melengkapi koleksi ini,” pungkas Burch.
Tory Burch menerangkan, dalam setiap karya dia selalu merujuk kutipan, dan ini sudah disematkan di papan desainnya untuk sementara waktu. Ia terus-menerus terinspirasi oleh perempuan yang menentang waktu, keadaan, dan menantang kata tidak.
“Koleksi Pre Fall 2020 terinspirasi dari jiwa petualang Amelia Earhart, pilot perempuan pertama di Amerika. Dia memecahkan langit-langit kaca dengan setiap penerbangan. Koleksi ini menggabungkan cetakan bandana dan motif bunga tropis yang membangkitkan tujuan, sementara campuran bentuk tomboy masuk ke akar desain awal saya,“ ujar Burch melalui rilis yang diterima SINDOmedia.
Siluet koleksi ini memiliki bentuk sederhana karena berusaha menangkap semangat musim yang elegan, yakni musim gugur. Pakaian olahraga klasik, blaser santai, cardigan preppy, semuanya didekati dari sudut pandang nostalgia dengan bayangan siluet Thirties. ( )
Koleksi ini juga menghadirkan volume yang tertahan, balutan kemeja semilir, celana panjang tomboy, serta tunik. Menurut Burch, semua dikerjakan ulang dalam bentuk blouson baru, memancarkan sikap acuh tak acuh.
Sementara untuk warna, menurut Burch, koleksi ini mengangkat berbagai warna netral. Pilihan warna yang digunakan di antaranya putih murni, putih tulang khaki, dan biru tua. Warna-warna tersebut dicampur dengan hitam sehingga menambah kedalaman koleksi.
“Warna-warna cerah seperti kelly green, ochre, dan terong juga ditampilkan dalam koleksi ini karena melawan tone warna dasar,” ujar Burch.
Untuk cetakan dan pola, Burch menghadirkan bandana paisley. Hal ini terlihat dalam sejumlah skala dan garis akhir yang memanfaatkan gagasan Americana klasik. Terdapat pula pola aviatrix untuk syal. Sementara motif bunga tropis yang berani mengingatkan kita pada lokasi-lokasi indah seperti Hawaii dan Polinesia.
“Hal ini mendukung kecintaan Tory Burch yang terus-menerus menghadirkan konsep Destination Anywhere dan bepergian,” ujarnya. ( )
Adapun untuk fabrikasi, Burch menggunakan bahan katun ringan. Denim yang kokoh serta rajutan rafia handwoven menambah keseimbangan pada koleksi ini.
Untuk aksesori, Burch menyaring kemewahan kasual musim ini. Menurutnya, Lee Radziwill Bag yang baru adalah eksplorasi bentuk dengan bentuk akordeon yang lentur serta mudah mengembang dan runtuh.
“Sementara hobo lapang dengan kulit lembut memiliki getaran yang mudah. Ada pula syal dan flat nyaman, moccasin suede dan sepatu kulit timbul, yang melengkapi koleksi ini,” pungkas Burch.
(tsa)
tulis komentar anda