Wamenkes Tegaskan Vaksin BUMN yang Masuk Uji Klinis 3 Akan Dijadikan Booster, Ini Alasannya
Kamis, 09 Juni 2022 - 14:28 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menjelaskan vaksin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kini masuk uji klinis 3 direncanakan untuk dosis booster.
Dante mengatakan antibodi atau kekebalan tubuh masyarakat yang terbentuk bisa menurun. Sehingga untuk menjaga proteksi terhadap Covid-19, membutuhkan booster atau dosis tambahan atau ketiga.
"400 juta angka vaksin, tapi kita nggak tahu kapan pandemi ini selesai. Kenapa bagus angkanya ini karena sero survei menunjukkan bahwa antibodi kita tinggi, kapan antibodi itu turun maka dibarengi dengan booster," ujar Dante dalam konferensi pers, Kamis (9/6/2022).
Sehubungan dengan itu, salah satu opsi atau pilihan alternatif, Kementerian Kesehatan memilih vaksin BUMN ini. Sementara untuk antibodi diketahui dari hasil survei serologi yang dilakukan Kemenkes bersama Universitas Indonesia (UI).
"Salah satunya diantara alternatif booster itu diproduksi BUMN ini. Itu kami arahkan ke sana, disamping vaksin primer untuk mereka yang belum divaksin," jelasnya.
Sebelumnya, Dante menjelaskan jika angka antibodi masyarakat Indonesia meningkat hampir mencapai angka 100 persen. Sehingga angka kasus Covid-19 di Indonesia tidak terlalu naik secara signifikan.
Penelitian survei serologi atau antibodi Indonesia, telah dilakukan dua kali. Mulai Desember 2021 dan Maret 2022, hasilnya cukup baik dan masyarakat kebal terhadap Covid-19.
"Penelitian antibodi terhadap covid 19 yang diselenggarakan dua kali di Desember 2021 dan di Maret 2022 di Maret 2022. Sudah ada 99,6 orang-orang di populasi masyarakat, yang diperiksa antibodinya sudah menunjukkan hasil positif sehingga kebal terhadap covid 19," ujarnya dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI secara live streaming beberapa waktu lalu.
Dante mengatakan antibodi atau kekebalan tubuh masyarakat yang terbentuk bisa menurun. Sehingga untuk menjaga proteksi terhadap Covid-19, membutuhkan booster atau dosis tambahan atau ketiga.
"400 juta angka vaksin, tapi kita nggak tahu kapan pandemi ini selesai. Kenapa bagus angkanya ini karena sero survei menunjukkan bahwa antibodi kita tinggi, kapan antibodi itu turun maka dibarengi dengan booster," ujar Dante dalam konferensi pers, Kamis (9/6/2022).
Sehubungan dengan itu, salah satu opsi atau pilihan alternatif, Kementerian Kesehatan memilih vaksin BUMN ini. Sementara untuk antibodi diketahui dari hasil survei serologi yang dilakukan Kemenkes bersama Universitas Indonesia (UI).
Baca Juga
"Salah satunya diantara alternatif booster itu diproduksi BUMN ini. Itu kami arahkan ke sana, disamping vaksin primer untuk mereka yang belum divaksin," jelasnya.
Sebelumnya, Dante menjelaskan jika angka antibodi masyarakat Indonesia meningkat hampir mencapai angka 100 persen. Sehingga angka kasus Covid-19 di Indonesia tidak terlalu naik secara signifikan.
Penelitian survei serologi atau antibodi Indonesia, telah dilakukan dua kali. Mulai Desember 2021 dan Maret 2022, hasilnya cukup baik dan masyarakat kebal terhadap Covid-19.
"Penelitian antibodi terhadap covid 19 yang diselenggarakan dua kali di Desember 2021 dan di Maret 2022 di Maret 2022. Sudah ada 99,6 orang-orang di populasi masyarakat, yang diperiksa antibodinya sudah menunjukkan hasil positif sehingga kebal terhadap covid 19," ujarnya dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI secara live streaming beberapa waktu lalu.
(hri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda