Manfaat Program KRIS BPJS Kesehatan, Wamenkes: Pendapatan Rumah Sakit Bisa Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA – Penerapan program KRIS BPJS Kesehatan dinilai akan memberi dampak positif, bukan hanya pada masyarakat, tapi juga rumah sakit. Hal ini diungkap Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono.
Bahkan, Wamenkes Dante mengatakan bahwa program KRIS bisa memberi pemasukan rumah sakit menjadi meningkat.
Wamenkes Dante menjelaskan bahwa KRIS BPJS Kesehatan itu karena terjadi efisiensi di rumah sakit, baik itu dari segi tempat tidur maupun nakes.
"Program KRIS bisa bikin pendapatan rumah sakit naik, karena dengan 4 tempat tidur di 1 ruang rawat," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (6/6/2024).
Ya, program KRIS BPJS Kesehatan memungkinkan hanya tersedia 4 bed per kamar rawat inap. Jadi, tidak ada lagi tuh satu kamar rumah sakit berisi 8-12 tempat tidur pasien.
Selain efisiensi tempat tidur, seperti dijelaskan sebelumnya, akan ada efisiensi sumber daya manusia rumah sakit.
"Rasio antara perawat dan pasien menjadi lebih optimal, tidak dibutuhkan banyak SDM di rumah sakit," kata Wamenkes Dante. Ini berkaitan juga dengan jumlah bed yang dikurangi akibat program KRIS.
Dengan hal-hal yang demikian, kata Dante, itu dapat menguntungkan rumah sakit. Hal itu pun sesuai dengan kajian yang dilakukan Kemenkes.
"Ya, kajian kami menunjukan (program KRIS BPJS Kesehatan) justru membuat pemasukan rumah sakit meningkat," ucap Dante.
Bahkan, Wamenkes Dante mengatakan bahwa program KRIS bisa memberi pemasukan rumah sakit menjadi meningkat.
Wamenkes Dante menjelaskan bahwa KRIS BPJS Kesehatan itu karena terjadi efisiensi di rumah sakit, baik itu dari segi tempat tidur maupun nakes.
"Program KRIS bisa bikin pendapatan rumah sakit naik, karena dengan 4 tempat tidur di 1 ruang rawat," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (6/6/2024).
Ya, program KRIS BPJS Kesehatan memungkinkan hanya tersedia 4 bed per kamar rawat inap. Jadi, tidak ada lagi tuh satu kamar rumah sakit berisi 8-12 tempat tidur pasien.
Selain efisiensi tempat tidur, seperti dijelaskan sebelumnya, akan ada efisiensi sumber daya manusia rumah sakit.
"Rasio antara perawat dan pasien menjadi lebih optimal, tidak dibutuhkan banyak SDM di rumah sakit," kata Wamenkes Dante. Ini berkaitan juga dengan jumlah bed yang dikurangi akibat program KRIS.
Dengan hal-hal yang demikian, kata Dante, itu dapat menguntungkan rumah sakit. Hal itu pun sesuai dengan kajian yang dilakukan Kemenkes.
"Ya, kajian kami menunjukan (program KRIS BPJS Kesehatan) justru membuat pemasukan rumah sakit meningkat," ucap Dante.
(tdy)