Terapkan Sistem Pemanasan, Tembakau Alternatif Diklaim Lebih Rendah Risiko
Rabu, 22 Juni 2022 - 21:31 WIB
JAKARTA - Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) mencoba mengedukasi para pengguna produk tembakau alternatif guna meminimalisasi dampak penggunaan tembakau .
Sekretaris Umum APVI, Garindra Kartasasmita pun menyampaikan bahwa proses pembakaran pada rokok menghasilkan asap yang mengandung ribuan zat berbahaya.
"Problem utama dari rokok adalah cara mengonsumsi tembakau dengan cara dibakar yang menimbulkan banyak risiko bagi penggunanya. Hal ini patut diperhatikan bahwa tembakau hanyalah sebuah tanaman. Jadi kembali lagi kepada penggunaannya," ungkap pria yang kerap disapa Garin itu, melalui keterangannya, Rabu (22/6/2022).
Garin melanjutkan, dengan perkembangan teknologi dan inovasi, kini hadir produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, hingga kantong nikotin yang berdasarkan beberapa kajian di berbagai negara diklaim memiliki profil risiko kesehatan yang lebih rendah dibanding rokok konvensional.
"Produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap, ini perlu dipahami oleh banyak pihak," kata Garin.
Menurutnya, produk tembakau alternatif menerapkan sistem pemanasan dalam penggunaannya, seperti pada rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan. Garin menegaskan, hasil dari sistem pemanasan berupa uap, bukan asap seperti rokok.
"Pengujian di luar negeri sudah dilakukan di dalam ruangan tertutup, dan membuktikan bahwa produk tembakau alternatif lebih rendah risiko daripada rokok," klaimnya.
Selain memiliki risiko yang lebih rendah bagi penggunanya, produk tembakau alternatif juga tidak menciptakan second maupun third hand-smoke. Hal ini tidak terjadi karena hasil dari penggunaan produk tembakau alternatif adalah uap, sehingga tidak menghasil abu, asap, dan bau yang menempel.
Garin berpendapat bahwa produk tembakau alternatif dapat menjadi opsi bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya.
"Pilihan terbaik adalah dengan berhenti merokok. Namun bagi yang kesulitan berhenti, produk tembakau alternatif adalah salah satu cara yang paling efektif saat ini untuk mengurangi risiko merokok, sebuah substitusi yang ampuh, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungan," tuturnya.
Sekretaris Umum APVI, Garindra Kartasasmita pun menyampaikan bahwa proses pembakaran pada rokok menghasilkan asap yang mengandung ribuan zat berbahaya.
"Problem utama dari rokok adalah cara mengonsumsi tembakau dengan cara dibakar yang menimbulkan banyak risiko bagi penggunanya. Hal ini patut diperhatikan bahwa tembakau hanyalah sebuah tanaman. Jadi kembali lagi kepada penggunaannya," ungkap pria yang kerap disapa Garin itu, melalui keterangannya, Rabu (22/6/2022).
Garin melanjutkan, dengan perkembangan teknologi dan inovasi, kini hadir produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, hingga kantong nikotin yang berdasarkan beberapa kajian di berbagai negara diklaim memiliki profil risiko kesehatan yang lebih rendah dibanding rokok konvensional.
"Produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap, ini perlu dipahami oleh banyak pihak," kata Garin.
Menurutnya, produk tembakau alternatif menerapkan sistem pemanasan dalam penggunaannya, seperti pada rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan. Garin menegaskan, hasil dari sistem pemanasan berupa uap, bukan asap seperti rokok.
"Pengujian di luar negeri sudah dilakukan di dalam ruangan tertutup, dan membuktikan bahwa produk tembakau alternatif lebih rendah risiko daripada rokok," klaimnya.
Selain memiliki risiko yang lebih rendah bagi penggunanya, produk tembakau alternatif juga tidak menciptakan second maupun third hand-smoke. Hal ini tidak terjadi karena hasil dari penggunaan produk tembakau alternatif adalah uap, sehingga tidak menghasil abu, asap, dan bau yang menempel.
Garin berpendapat bahwa produk tembakau alternatif dapat menjadi opsi bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya.
"Pilihan terbaik adalah dengan berhenti merokok. Namun bagi yang kesulitan berhenti, produk tembakau alternatif adalah salah satu cara yang paling efektif saat ini untuk mengurangi risiko merokok, sebuah substitusi yang ampuh, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungan," tuturnya.
(nug)
tulis komentar anda