Profil Desa Ciburayut Bogor, Terdapat Kampung yang Penuh dengan Janda Muda
Minggu, 26 Juni 2022 - 13:53 WIB
JAKARTA - Mendengar istilah 'Kampung Janda' pasti yang terbesit di pikiran adalah wanita-wanita yang hidup tanpa suami di satu kampung, seperti di Desa Ciburayut, Kabupaten Bogor .
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (26/6/2022) di Desa Ciburayut terdapat salah satu kampung yang dihuni para wanita tak bersuami.
Pasalnya, kampung ini diisi oleh 30 keluarga yang semuanya merupakan janda. Usia perempuan yang menjanda mulai dari 25 tahun hingga 50 tahun. Dan yang menarik, kebanyakan warga yang tinggal di kampung ini adalah janda muda.
Faktor yang menyebabkan banyaknya janda muda di kampung ini adalah karena maraknya pernikahan dini. Pernikahan di usia muda memang rentan terjadi perceraian karena pola pikir dan emosi yang masih labil ditambah dengan kondisi ekonomi yang serba terhimpit kerap memicu pertengkaran berujung perceraian.
Selain itu nikah muda di kampung ini juga terjadi karena rendahnya pendidikan masyarakat. Maklum saja, sebagian warga Desa Ciburayut hanyalah tamatan SD. Bahkan di sana ada perempuan berusia 17 tahun yang sudah menjanda dua kali.
Selain karena pernikahan usia dini, perceraian juga terjadi karena karena ditinggal mati oleh suami. Berada di kaki Gunung Salak dan Gede Pangrango, membuat sebagian besar pria di sana bekerja sebagai penambang pasir, baik dari menggali dan menyaring pasir, hingga pemecah batu.
Pekerjaan seperti itu tentu saja memiliki risiko yang sangat besar. Sering terjadinya longsor di area kerja membuat jatuhnya banyak korban, tak heran banyak perempuan mendadak jadi janda karena kematian suaminya.
Kehidupan masyarakat yang berada di garis kemiskinan juga mengharuskan mereka menambang pasir demi mencari nafkah untuk keluarga.
Tak bisa dipungkiri, jika Kampung Janda ini menyimpan banyak persoalan sosial yang menjadi pekerjaan rumah khususnya bagi pemerintah daerah.
Faktor ekonomi, ketersediaan lapangan kerja, hingga aspek pendidikan harus mendapat perhatian lebih. Dengan begitu, perekonomian masyarakat akan membaik.
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (26/6/2022) di Desa Ciburayut terdapat salah satu kampung yang dihuni para wanita tak bersuami.
Pasalnya, kampung ini diisi oleh 30 keluarga yang semuanya merupakan janda. Usia perempuan yang menjanda mulai dari 25 tahun hingga 50 tahun. Dan yang menarik, kebanyakan warga yang tinggal di kampung ini adalah janda muda.
Faktor yang menyebabkan banyaknya janda muda di kampung ini adalah karena maraknya pernikahan dini. Pernikahan di usia muda memang rentan terjadi perceraian karena pola pikir dan emosi yang masih labil ditambah dengan kondisi ekonomi yang serba terhimpit kerap memicu pertengkaran berujung perceraian.
Selain itu nikah muda di kampung ini juga terjadi karena rendahnya pendidikan masyarakat. Maklum saja, sebagian warga Desa Ciburayut hanyalah tamatan SD. Bahkan di sana ada perempuan berusia 17 tahun yang sudah menjanda dua kali.
Selain karena pernikahan usia dini, perceraian juga terjadi karena karena ditinggal mati oleh suami. Berada di kaki Gunung Salak dan Gede Pangrango, membuat sebagian besar pria di sana bekerja sebagai penambang pasir, baik dari menggali dan menyaring pasir, hingga pemecah batu.
Pekerjaan seperti itu tentu saja memiliki risiko yang sangat besar. Sering terjadinya longsor di area kerja membuat jatuhnya banyak korban, tak heran banyak perempuan mendadak jadi janda karena kematian suaminya.
Kehidupan masyarakat yang berada di garis kemiskinan juga mengharuskan mereka menambang pasir demi mencari nafkah untuk keluarga.
Tak bisa dipungkiri, jika Kampung Janda ini menyimpan banyak persoalan sosial yang menjadi pekerjaan rumah khususnya bagi pemerintah daerah.
Faktor ekonomi, ketersediaan lapangan kerja, hingga aspek pendidikan harus mendapat perhatian lebih. Dengan begitu, perekonomian masyarakat akan membaik.
(hri)
tulis komentar anda