Semua Pasien Probable Hepatitis Akut di Indonesia Negatif Covid-19, Ini Kata Kemenkes
Jum'at, 01 Juli 2022 - 18:37 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan data terbaru perihal kasus hepatitis akut yang terjadi di Indonesia. Dari data tersebut, diketahui fakta baru soal status Covid-19 pasien probable.
Diterangkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, bahwa seluruh pasien probable hepatitis akut hasil PCR/Antigen Covid-19 negatif.
"Dapat dijelaskan bahwa seluruh pasien probable hepatitis akut yang berjumlah 16 orang semuanya negatif SARS-CoV2 melalui tes PCR atau Antigen," kata Siti Nadia dalam Webinar 12th D'RoSSi Open Lecture yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jumat (1/7/2022).
Tapi, data yang Kemenkes terima menunjukkan bahwa 4 dari 16 pasien probable itu pernah memiliki riwayat terinfeksi Covid-19. Hal ini dibuktikan juga oleh tes Serology IgG SARS-CoV2 yang mana berdasarkan pemeriksaan itu, diketahui bahwa benar di antara pasien probable ini sudah ada yang terpapar Covid-19.
"11 pasien reaktif pada pemeriksaan antibodi IgG SARS-CoV2. Ini menunjukkan bahwa pasien pernah terpapar SARS-CoV2 sebelumnya," terang Siti Nadia.
Bagaimana dengan status vaksinasi Covid-19 pasien probable hepatitis akut ini?
Siti Nadia menjelaskan bahwa 12 dari 16 pasien probable ternyata belum menerima vaksin Covd-19. Ini sekaligus menepis rumor yang beredar di masyarakat bahwa hepatitis akut ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
"Kami tegaskan sekali lagi di sini bahwa dari data ini menunjukkan bahwa tidak ada kaitannya antara vaksin Covid-19 dengan infeksi hepatitis akut, karena kebanyakan dari pasien probable itu bahkan belum menerima vaksin Covid-19," kata Siti Nadia.
Dijelaskan juga dalam paparan Siti Nadia bahwa dari 16 kasus probable hepatitis akut, mereka ini kebanyakan berusia di bawah 6 tahun yang mana mereka memang belum eligible menerima vaksin Covid-19.
Detailnya, pasien probable berusia 0-5 tahun sebanyak 8 orang, usia 6-10 tahun 6 orang, dan 11-16 tahun 2 orang. Diterangkan juga soalan jenis kelamin, yang mana kasus hepatitis akut ini ternyata lebih banyak dialami laki-laki yaitu 9 kasus dan perempuan 7 kasus.
Diterangkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, bahwa seluruh pasien probable hepatitis akut hasil PCR/Antigen Covid-19 negatif.
"Dapat dijelaskan bahwa seluruh pasien probable hepatitis akut yang berjumlah 16 orang semuanya negatif SARS-CoV2 melalui tes PCR atau Antigen," kata Siti Nadia dalam Webinar 12th D'RoSSi Open Lecture yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jumat (1/7/2022).
Tapi, data yang Kemenkes terima menunjukkan bahwa 4 dari 16 pasien probable itu pernah memiliki riwayat terinfeksi Covid-19. Hal ini dibuktikan juga oleh tes Serology IgG SARS-CoV2 yang mana berdasarkan pemeriksaan itu, diketahui bahwa benar di antara pasien probable ini sudah ada yang terpapar Covid-19.
"11 pasien reaktif pada pemeriksaan antibodi IgG SARS-CoV2. Ini menunjukkan bahwa pasien pernah terpapar SARS-CoV2 sebelumnya," terang Siti Nadia.
Bagaimana dengan status vaksinasi Covid-19 pasien probable hepatitis akut ini?
Siti Nadia menjelaskan bahwa 12 dari 16 pasien probable ternyata belum menerima vaksin Covd-19. Ini sekaligus menepis rumor yang beredar di masyarakat bahwa hepatitis akut ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
"Kami tegaskan sekali lagi di sini bahwa dari data ini menunjukkan bahwa tidak ada kaitannya antara vaksin Covid-19 dengan infeksi hepatitis akut, karena kebanyakan dari pasien probable itu bahkan belum menerima vaksin Covid-19," kata Siti Nadia.
Dijelaskan juga dalam paparan Siti Nadia bahwa dari 16 kasus probable hepatitis akut, mereka ini kebanyakan berusia di bawah 6 tahun yang mana mereka memang belum eligible menerima vaksin Covid-19.
Detailnya, pasien probable berusia 0-5 tahun sebanyak 8 orang, usia 6-10 tahun 6 orang, dan 11-16 tahun 2 orang. Diterangkan juga soalan jenis kelamin, yang mana kasus hepatitis akut ini ternyata lebih banyak dialami laki-laki yaitu 9 kasus dan perempuan 7 kasus.
(hri)
tulis komentar anda