Via Vallen Gelar Prosesi Mapag Panganten dengan Adat Sunda, Ini Alasannya

Minggu, 17 Juli 2022 - 16:23 WIB
Via Vallen dan Chevra Yolandi. Foto/Instagram
JAKARTA - Mapag Panganten menjadi prosesi terakhir dari rangkaian acara pernikahan Via Vallen dan Chevra Yolandi . Berbagai prosesi menuju pernikahan hingga resepsi digelar meriah selama lima hari berturut-turut sejak (13/7/2022).

Prosesi Mapag Panganten dibuka dengan nyanyian Sunda 'Panganten Anyar' pada pukul 15.00 WIB. Kemudian acara dilanjutkan oleh Indra Bekti dan Ramzi beserta Haris sebagai host.

Jika sebelumnya, segala rangkaian prosesi mengusung adat Jawa, kini di Mapag Panganten Via Vallen dan Chevra Yolandi ini mengusung adat Sunda. Bukan tanpa alasan, ternyata ibunda pelantun Sayang ini berasal dari Bandung, Jawa Barat.



"Ternyata ibunda Via Vallen beserta neneknya berasal dari Sunda Tegalega, Bandung, Jawa Barat," ungkap Ramzi saat siaran langsung.



Prosesi Mapag Panganten ini dilakukan sebagai ungkapan rasa hormat kepada sang ibunda.

Adapun Mapag Panganten ini diartikan sebagai prosesi menjemput pengantin. Via Vallen dan Chevra Yolandi dijemput oleh para penari lengser, untuk diantarkan ke atas pelaminan.

Haris menjelaskan bahwa makna adanya lengser di dalam pernikahan adat Sunda yaitu dipercaya untuk menolak bala.

Seperti diketahui, Via Vallen dan Chevra Yolandi telah resmi menjadi pasangan suami istri. Mereka melangsungkan akad nikah pada Jumat (15/7/2022) di Hotel JW Marriot, Surabaya.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More