Kenali Penyebab Jerawat yang Jadi Masalah Kulit Paling Meresahkan
Jum'at, 22 Juli 2022 - 16:32 WIB
JAKARTA - Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang dialami oleh banyak orang. Tak melihat gender, jerawat juga menjadi permasalahan bagi kaum perempuan dan laki-laki.
Berdasarkan sebuah studi, delapan dari sepuluh perempuan di Indonesia pernah mengalami jerawat, paling tidak satu kali dalam sebulan. Hal ini dipertambah dengan kata ‘jerawat’ yang menjadi tren pencarian masalah kulit terbanyak di mesin pencarian digital.
Terlebih, di masa pandemi seperti sekarang, di mana muncul tren ‘maskne’ alias mask acne, yaitu jerawat yang muncul di area kulit wajah yang tertutup masker. Kata kunci ‘maskne’ ini juga diketahui telah naik sebanyak 7 kali lipat.
Dokter kulit yang juga content creator, dr Danar Wicaksono,MSc, SpDV menjelaskan penyebab terjadinya jerawat pada kulit. Dia mengatakan, jerawat merupakan gangguan pada folikel rambut dan kelenjar minyak atau sebum yang terjadi karena produksi sebum berlebih dan sumbatan muara kelenjar sehingga terjadi penumpukan sebum.
“Setelah itu, bakteri penyebab jerawat atau C.acnes akan berkoloni pada sumbatan tersebut dan memperparah peradagangan yang sebenarnya sudah terjadi dari proses sebelumnya,” kata dr Danar Wicaksono seperti dikutip dari siaran pers pada Jumat (22/7/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, jerawat dapat muncul dalam berbagai bentuk. Mulai dari yang ringan seperti komedo sampai yang parah dan menyerupai bisul. “Namun, bentuk paling sering biasanya ditandai dengan benjolan kecil berwarna kemerahan yang terkadang berisi nanah,” ujarnya.
Selain penumpukan sebum serta bakteri penyebab jerawat, ada pula sejumlah kondisi yang bisa memicu masalah kulit tersebut.
“Ada beberapa kondisi yang memicu munculnya jerawat. Di antaranya, faktor genetik, penyakit lain yang mendasari, hormon, penggunaan kosmetik, atau, makan makanan tertentu, dan stress yang mempengaruhi gaya hidup seseorang,” jelas dr Danar.
Berdasarkan sebuah studi, delapan dari sepuluh perempuan di Indonesia pernah mengalami jerawat, paling tidak satu kali dalam sebulan. Hal ini dipertambah dengan kata ‘jerawat’ yang menjadi tren pencarian masalah kulit terbanyak di mesin pencarian digital.
Terlebih, di masa pandemi seperti sekarang, di mana muncul tren ‘maskne’ alias mask acne, yaitu jerawat yang muncul di area kulit wajah yang tertutup masker. Kata kunci ‘maskne’ ini juga diketahui telah naik sebanyak 7 kali lipat.
Dokter kulit yang juga content creator, dr Danar Wicaksono,MSc, SpDV menjelaskan penyebab terjadinya jerawat pada kulit. Dia mengatakan, jerawat merupakan gangguan pada folikel rambut dan kelenjar minyak atau sebum yang terjadi karena produksi sebum berlebih dan sumbatan muara kelenjar sehingga terjadi penumpukan sebum.
“Setelah itu, bakteri penyebab jerawat atau C.acnes akan berkoloni pada sumbatan tersebut dan memperparah peradagangan yang sebenarnya sudah terjadi dari proses sebelumnya,” kata dr Danar Wicaksono seperti dikutip dari siaran pers pada Jumat (22/7/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, jerawat dapat muncul dalam berbagai bentuk. Mulai dari yang ringan seperti komedo sampai yang parah dan menyerupai bisul. “Namun, bentuk paling sering biasanya ditandai dengan benjolan kecil berwarna kemerahan yang terkadang berisi nanah,” ujarnya.
Selain penumpukan sebum serta bakteri penyebab jerawat, ada pula sejumlah kondisi yang bisa memicu masalah kulit tersebut.
“Ada beberapa kondisi yang memicu munculnya jerawat. Di antaranya, faktor genetik, penyakit lain yang mendasari, hormon, penggunaan kosmetik, atau, makan makanan tertentu, dan stress yang mempengaruhi gaya hidup seseorang,” jelas dr Danar.
(hri)
tulis komentar anda