G20 Orchestra Sukses Kumpulkan Pemain Orkestra Terbaik Dunia
Jum'at, 22 Juli 2022 - 16:01 WIB
G20 Orchestra yang rencananya diperdanakan pada 12 September 2022 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, merupakan langkah pemerintah melalui inisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia untuk mendorong musik klasik Indonesia.
Datang dari 18 negara, tanpa Arab Saudi dan Turki, kata Ananda, anggota G20 Orchestra terdiri dari 34 lelaki dan 26 perempuan. "Target kami untuk mendapatkan separuh-separuh jumlah lelaki dan perempuan hanya meleset sedikit," lanjutnya.
Ananda Sukarlan juga menyebutkan jika musisi Tanah Air yang tergabung di G20 Orchestra kebanyakan tidak dikenal dalam lingkaran musik klasik dan bergabung dengan orkes-orkes di Jakarta.
"Bahkan dari Amerika kita mendapatkan pemain viola Toby Winarto, yang berdarah 100% Indonesia. Tapi memang lahir dan berkewarganegaraan AS, dan berkarier cukup cemerlang, serta baru saja diterima di New World Symphony. Kita tidak akan tahu tentang Toby kalau tidak ada G20 Orchestra ini," bebernya.
Sementara itu, Ananda Sukarlan sempat bertanya-tanya, dengan penduduk 250 juta lebih, kenapa Indonesia tidak bisa mendapatkan 70-an musisi berkualitas prima untuk membuat orkestra kelas dunia?
"Sekarang, kita tahu mengapa dan bagaimana mengatasinya. Sekarang, ini hanya masalah teknis, dan #g20orchestra telah mulai memecahkan masalah tersebut dan mengeksekusinya. Dengan G20 Orchestra, kita telah membuka babak baru," paparnya.
"Semoga inisiasi G20 orchestra dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia ini bisa menjadi sebuah awal dari G20 Orchestra lain nya di tahun-tahun berikutnya di masa Presidensi negara lainnya," tutup Ananda Sukarlan.
Datang dari 18 negara, tanpa Arab Saudi dan Turki, kata Ananda, anggota G20 Orchestra terdiri dari 34 lelaki dan 26 perempuan. "Target kami untuk mendapatkan separuh-separuh jumlah lelaki dan perempuan hanya meleset sedikit," lanjutnya.
Ananda Sukarlan juga menyebutkan jika musisi Tanah Air yang tergabung di G20 Orchestra kebanyakan tidak dikenal dalam lingkaran musik klasik dan bergabung dengan orkes-orkes di Jakarta.
"Bahkan dari Amerika kita mendapatkan pemain viola Toby Winarto, yang berdarah 100% Indonesia. Tapi memang lahir dan berkewarganegaraan AS, dan berkarier cukup cemerlang, serta baru saja diterima di New World Symphony. Kita tidak akan tahu tentang Toby kalau tidak ada G20 Orchestra ini," bebernya.
Sementara itu, Ananda Sukarlan sempat bertanya-tanya, dengan penduduk 250 juta lebih, kenapa Indonesia tidak bisa mendapatkan 70-an musisi berkualitas prima untuk membuat orkestra kelas dunia?
"Sekarang, kita tahu mengapa dan bagaimana mengatasinya. Sekarang, ini hanya masalah teknis, dan #g20orchestra telah mulai memecahkan masalah tersebut dan mengeksekusinya. Dengan G20 Orchestra, kita telah membuka babak baru," paparnya.
"Semoga inisiasi G20 orchestra dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia ini bisa menjadi sebuah awal dari G20 Orchestra lain nya di tahun-tahun berikutnya di masa Presidensi negara lainnya," tutup Ananda Sukarlan.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda