Dukung Gerakan Rajin Minum Susu Melalui Gelaran Super Bazaar
Rabu, 27 Juli 2022 - 09:58 WIB
JAKARTA - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menimpa hewan ternak seperti sapi memberikan dampak cukup signifikan bagi industri pengolahan susu sapi.
Data Kementerian Pertanian per 10 Juli 2022 menyebutkan, dari 329.829 hewan ternak yang terjangkit PMK, 97% adalah sapi, yakni 320.196 ekor.
Melissa Huang, Direktur PT Diamond Fair Ritel Indonesia, anak usaha Diamond yang berfokus pada ritel online dan offline, menjelaskan, kondisi ini memaksa pihaknya berinovasi untuk dapat menciptakan berbagai cara agar masyarakat tidak takut mengonsumsi susu sapi segar.
"Kami terus mendukung gerakan minum susu, jangan sampai budaya ini berkurang. Salah satunya membuat bazar dengan harga murah, agar masyarakat bisa memperoleh susu dengan harga terjangkau," ungkap Melissa dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
Melissa Huang mengutarakan bahwa PMK berdampak kepada volume produksi susu Diamond Group berkurang 30-40 persen dari produksi normal. Terlebih suplai susu datang dari Jawa Timur dan Jawa Barat.
Tidak hanya kekurangan pasokan akibat banyak sapi tidak bisa bertahan. Peternak yang khawatir melihat sapi mereka terinfeksi, akhinya mulai memberikan antibiotik. Padahal antibiotik dilarang terkandung dalam bahan makanan. Oleh karenanya, Diamond menyortir ketat pasokan susu yang masuk.
Melissa menyebutkan bahwa gerakan rajin minum susu harus terus dihidupkan kembali karena membawa dan memberikan dampak nilai gizi tinggi, terutama kepada anak-anak.
"Susu baik untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, mempertahankan sistem imun tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan memelihara fungsi otak agar terus optimal," lanjut dia.
Dalam upaya menghidupkan gerakan minum susu, Diamondfair pun digelar. Ajang super bazaar itu, menurut Melissa, bakal dilangsungkan pada 29 Juli 2022 di MM2100, Cibitung, Bekasi. Sedangkan di Jakarta, akan digelar Diamond Fair Ancol pada 2 Agustus 2022.
Data Kementerian Pertanian per 10 Juli 2022 menyebutkan, dari 329.829 hewan ternak yang terjangkit PMK, 97% adalah sapi, yakni 320.196 ekor.
Melissa Huang, Direktur PT Diamond Fair Ritel Indonesia, anak usaha Diamond yang berfokus pada ritel online dan offline, menjelaskan, kondisi ini memaksa pihaknya berinovasi untuk dapat menciptakan berbagai cara agar masyarakat tidak takut mengonsumsi susu sapi segar.
"Kami terus mendukung gerakan minum susu, jangan sampai budaya ini berkurang. Salah satunya membuat bazar dengan harga murah, agar masyarakat bisa memperoleh susu dengan harga terjangkau," ungkap Melissa dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
Melissa Huang mengutarakan bahwa PMK berdampak kepada volume produksi susu Diamond Group berkurang 30-40 persen dari produksi normal. Terlebih suplai susu datang dari Jawa Timur dan Jawa Barat.
Tidak hanya kekurangan pasokan akibat banyak sapi tidak bisa bertahan. Peternak yang khawatir melihat sapi mereka terinfeksi, akhinya mulai memberikan antibiotik. Padahal antibiotik dilarang terkandung dalam bahan makanan. Oleh karenanya, Diamond menyortir ketat pasokan susu yang masuk.
Melissa menyebutkan bahwa gerakan rajin minum susu harus terus dihidupkan kembali karena membawa dan memberikan dampak nilai gizi tinggi, terutama kepada anak-anak.
"Susu baik untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, mempertahankan sistem imun tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan memelihara fungsi otak agar terus optimal," lanjut dia.
Baca Juga
Dalam upaya menghidupkan gerakan minum susu, Diamondfair pun digelar. Ajang super bazaar itu, menurut Melissa, bakal dilangsungkan pada 29 Juli 2022 di MM2100, Cibitung, Bekasi. Sedangkan di Jakarta, akan digelar Diamond Fair Ancol pada 2 Agustus 2022.
(nug)
tulis komentar anda