Orang Tua Perlu Mendapatkan Literasi untuk Cegah Masalah Gizi Anak
Kamis, 04 Agustus 2022 - 16:47 WIB
JAKARTA - Para orang tua perlu mendapatkan literasi atau meningkatkan pengetahuan terkait gizi . Upaya itu guna mencegah permasalahan gizi pada anak di Indonesia.
Demikian sebagaimana disampaikan Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Ahmad Syafiq, Ir, MSc, PhD. Menurutnya, ada 3 jenis literasi yang bisa diterapkan di Sekolah Dasar kepada anak-anak.
"Di sisi lain juga perlu adanya literasi bagi orang tua. Agar seimbang sehingga bukan hanya anak yang memahami tapi juga orang tua," ungkap Ahmad Syafiq dalam acara Media Kick Off Gerakan Nusantara 2022 bersama Frisian Flag Indonesia (FFI), Kamis (4/8/2022).
Ahmad Syafiq pun membeberkan tiga literasi yang dimaksud, yakni literasi fungsional, literasi kritikal dan literasi interaktif.
Saat ini, kata dia, anak-anak tengah difokuskan untuk memahami terlebih dahulu atau literasi fungsional. Memahami secara dasar bagaimana asupan sehat dan makanan atau minuman sehat.
Itu bisa diajarkan sejak dini, atau di sekolah. Ketika anak mulai memahami secara baik, bisa naik ke tahap kritikal atau interaktif yang mana bisa memberikan dampak positif kepada orang lain atau agen.
Sebagai agen perubahan atau membawa kebiasaan baik ke rumah, orang tua pun turut ikut melakukan perubahan yang baik.
"Saat ini perlu diajarkan terlebih dahulu literasi fungsional, memahami kandungan apa yang dibutuhkan. Dan makanan atau apa yang perlu dikonsumsi anak-anak agar bisa memenuhi gizi," kata Ahmad Syafiq.
Namun, menciptakan anak menjadi agen perubahan bisa memberikan dampak positif butuh waktu lama. Artinya berproses untuk mencapai tahapan tersebut.
"Harapannya tentu anak jadi agen yang membawa perubahan di rumah. Sering kali juga orang tua bisa berubah karena anak (literasi interaktif)," ucap Ahmad Syafiq.
Demikian sebagaimana disampaikan Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Ahmad Syafiq, Ir, MSc, PhD. Menurutnya, ada 3 jenis literasi yang bisa diterapkan di Sekolah Dasar kepada anak-anak.
"Di sisi lain juga perlu adanya literasi bagi orang tua. Agar seimbang sehingga bukan hanya anak yang memahami tapi juga orang tua," ungkap Ahmad Syafiq dalam acara Media Kick Off Gerakan Nusantara 2022 bersama Frisian Flag Indonesia (FFI), Kamis (4/8/2022).
Ahmad Syafiq pun membeberkan tiga literasi yang dimaksud, yakni literasi fungsional, literasi kritikal dan literasi interaktif.
Saat ini, kata dia, anak-anak tengah difokuskan untuk memahami terlebih dahulu atau literasi fungsional. Memahami secara dasar bagaimana asupan sehat dan makanan atau minuman sehat.
Itu bisa diajarkan sejak dini, atau di sekolah. Ketika anak mulai memahami secara baik, bisa naik ke tahap kritikal atau interaktif yang mana bisa memberikan dampak positif kepada orang lain atau agen.
Sebagai agen perubahan atau membawa kebiasaan baik ke rumah, orang tua pun turut ikut melakukan perubahan yang baik.
"Saat ini perlu diajarkan terlebih dahulu literasi fungsional, memahami kandungan apa yang dibutuhkan. Dan makanan atau apa yang perlu dikonsumsi anak-anak agar bisa memenuhi gizi," kata Ahmad Syafiq.
Namun, menciptakan anak menjadi agen perubahan bisa memberikan dampak positif butuh waktu lama. Artinya berproses untuk mencapai tahapan tersebut.
"Harapannya tentu anak jadi agen yang membawa perubahan di rumah. Sering kali juga orang tua bisa berubah karena anak (literasi interaktif)," ucap Ahmad Syafiq.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda