Berkat Anjuran Dokter, Jamaah Haji Ini Buktikan Keampuhan Terapi Kurma ala Rasulullah
Jum'at, 12 Agustus 2022 - 18:17 WIB
JAKARTA - Jamaah haji asal Kabupaten Bogor, Suwasmi sempat tertahan untuk kembali ke Tanah Air karena mengalami sesak napas di dalam pesawat sesaat sebelum keberangkatan.
Oleh karenanya, dia pun gagal ditanazulkan. Segera setelah itu, Suwasmi dikabarkan dibawa ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang ada di Madinah. Di sana, Suwasmi diberikan terapi kurma dengan tujuan mengembalikan staminanya yang sempat drop.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, di saat itu, Suwasmi juga tidak berselera makan, karena sedang mengalami sariawan. Makanya, tubuhnya tampak pucat.
Namun, setelah menjalani terapi kurma perlahan tubuh Suwasmi bugar kembali. "Alhamdulillah berkat dr. Budi (dengan terapi kurmanya), rasanya segar setelah makan 7 buah kurma," cerita Suwasmi, dikutip dari laman Sehatnegeriku, Jumat (12/8/2022).
Ya, mengonsumsi kurma dipercaya dapat mengembalikan stamina. Hal itu juga yang dilakukan dr. Budi Sylvana, Kepala Pusat Kesehatan Haji, untuk jamaah yang staminanya kurang baik.
"Terapi kurma merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam operasional pelayanan kesehatan di musim haji, terutama untuk mengembalikan stamina jemaah haji, baik yang sedang dirawat di KKHI maupun sebagai upaya promosi kesehatan," terang dr. Budi.
Menurutnya, pemberian kurma ke jemaah haji juga bagian dari Thibbun Nabawi atau pengobatan ala Rasulullah. Kurma dinilai aman untuk dikonsumsi penderita diabetes sekalipun, karena memiliki kadar indeks glikemik yang rendah.
Selain itu, kurma juga memiliki kalori yang cukup, yang mana 3 butir kurma energinya setara dengan satu piring nasi.
"Banyak manfaat kurma dan saya sudah buktikan sendiri juga. Jadi, kami manfaatkan kurma ini untuk terapi kepada pasien di KKHI Madinah," ungkap dr. Budi.
Perlu diketahui, selain diberikan terapi kurma, Suwasmi juga dikabarkan diajarkan bagaimana teknik bernapas yang baik, agar kemudian tidak mengalami sesak napas lagi. Itu yang membuat dirinya perlahan terus memperlihatkan perbaikan kondisi.
Oleh karenanya, dia pun gagal ditanazulkan. Segera setelah itu, Suwasmi dikabarkan dibawa ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang ada di Madinah. Di sana, Suwasmi diberikan terapi kurma dengan tujuan mengembalikan staminanya yang sempat drop.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, di saat itu, Suwasmi juga tidak berselera makan, karena sedang mengalami sariawan. Makanya, tubuhnya tampak pucat.
Namun, setelah menjalani terapi kurma perlahan tubuh Suwasmi bugar kembali. "Alhamdulillah berkat dr. Budi (dengan terapi kurmanya), rasanya segar setelah makan 7 buah kurma," cerita Suwasmi, dikutip dari laman Sehatnegeriku, Jumat (12/8/2022).
Ya, mengonsumsi kurma dipercaya dapat mengembalikan stamina. Hal itu juga yang dilakukan dr. Budi Sylvana, Kepala Pusat Kesehatan Haji, untuk jamaah yang staminanya kurang baik.
"Terapi kurma merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam operasional pelayanan kesehatan di musim haji, terutama untuk mengembalikan stamina jemaah haji, baik yang sedang dirawat di KKHI maupun sebagai upaya promosi kesehatan," terang dr. Budi.
Menurutnya, pemberian kurma ke jemaah haji juga bagian dari Thibbun Nabawi atau pengobatan ala Rasulullah. Kurma dinilai aman untuk dikonsumsi penderita diabetes sekalipun, karena memiliki kadar indeks glikemik yang rendah.
Selain itu, kurma juga memiliki kalori yang cukup, yang mana 3 butir kurma energinya setara dengan satu piring nasi.
"Banyak manfaat kurma dan saya sudah buktikan sendiri juga. Jadi, kami manfaatkan kurma ini untuk terapi kepada pasien di KKHI Madinah," ungkap dr. Budi.
Perlu diketahui, selain diberikan terapi kurma, Suwasmi juga dikabarkan diajarkan bagaimana teknik bernapas yang baik, agar kemudian tidak mengalami sesak napas lagi. Itu yang membuat dirinya perlahan terus memperlihatkan perbaikan kondisi.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda