10 Alasan Utama Pasangan Menikah Putuskan Bercerai
Rabu, 01 Juli 2020 - 11:38 WIB
2. Kurangnya Identitas Individu
Hubungan codependent merupakan hal yang tidak sehat. Ketika Anda tak memiliki minat atau kesempatan untuk mengekspresikan diri di luar pasangan, ini membuat Anda menjadi pasangan bodoh. Jika Anda merasa tidak nyaman melakukan sesuatu tanpa pasangan, atau dia tidak tahu jenis musik, film, atau makanan apa yang Anda sukai, kemungkinan besar Anda akan menuju perceraian.
3. Tersesat dalam Peran
Sama seperti banyak pasangan yang melupakan teman lajang mereka, ketika Anda memiliki anak, kebanyakan orangtua segera mengabaikan atau benar-benar lupa bahwa mereka adalah pasangan. Ketika anak-anak tumbuh dan kurang membutuhkan perhatian, banyak suami dan istri mendapati bahwa mereka telah tumbuh terpisah dan tidak dapat mengingat mengapa mereka dulu menikah karena merasa tak lagi memiliki kesamaan. ( )
4. Tidak Punya Visi Kesuksesan Bersama
Tak memiliki visi yang sama dalam pernikahan terkadang dapat menjadi sebuah bencana. Seperti misalnya Anda seorang yang rajin menabung dan dia pemboros. Gagasan Anda tentang liburan akhir pekan adalah pondok yang nyaman di hutan, sedangkan pasangan Anda ingin pergi ke kota. Selain itu, pasangan Anda berpikir bahwa tugas memasak dan membersihkan rumah adalah bagian Anda, tetapi Anda tidak setuju hal itu.
Idealnya sebelum menikah, Anda dan pasangan mempertanyakan banyak hal dan membuat kesepakatan karena kemungkinan besar semua berubah ketika menikah.
5. Keintiman Sudah Hilang
Pada pernikahan akan ada perubahan dalam hal keintiman. Penyebabnya bisa karena masing-masing sibuk, ada kesalahpahaman, atau salah satu pihak merasa tidak enak badan. Lalu, muncul pemikiran bahwa pasangan tidak romantis atau dia tidak sensual. Pria umumnya membutuhkan penerimaan seksual untuk merasa romantis dan wanita umumnya membutuhkan romansa agar bisa menerima seks.
Selama kedua orang tersebut mendapatkan apa yang dibutuhkan, mereka rela memberikan apa yang diinginkan orang lain. Namun, ketika ada pengurangan di bagian masing-masing, itu dapat memicu penarikan kembali oleh pihak lain. Hal ini bisa menyebabkan perceraian karena pasangan mulai merasa tidak dicintai dan tak dihargai.
Hubungan codependent merupakan hal yang tidak sehat. Ketika Anda tak memiliki minat atau kesempatan untuk mengekspresikan diri di luar pasangan, ini membuat Anda menjadi pasangan bodoh. Jika Anda merasa tidak nyaman melakukan sesuatu tanpa pasangan, atau dia tidak tahu jenis musik, film, atau makanan apa yang Anda sukai, kemungkinan besar Anda akan menuju perceraian.
3. Tersesat dalam Peran
Sama seperti banyak pasangan yang melupakan teman lajang mereka, ketika Anda memiliki anak, kebanyakan orangtua segera mengabaikan atau benar-benar lupa bahwa mereka adalah pasangan. Ketika anak-anak tumbuh dan kurang membutuhkan perhatian, banyak suami dan istri mendapati bahwa mereka telah tumbuh terpisah dan tidak dapat mengingat mengapa mereka dulu menikah karena merasa tak lagi memiliki kesamaan. ( )
4. Tidak Punya Visi Kesuksesan Bersama
Tak memiliki visi yang sama dalam pernikahan terkadang dapat menjadi sebuah bencana. Seperti misalnya Anda seorang yang rajin menabung dan dia pemboros. Gagasan Anda tentang liburan akhir pekan adalah pondok yang nyaman di hutan, sedangkan pasangan Anda ingin pergi ke kota. Selain itu, pasangan Anda berpikir bahwa tugas memasak dan membersihkan rumah adalah bagian Anda, tetapi Anda tidak setuju hal itu.
Idealnya sebelum menikah, Anda dan pasangan mempertanyakan banyak hal dan membuat kesepakatan karena kemungkinan besar semua berubah ketika menikah.
5. Keintiman Sudah Hilang
Pada pernikahan akan ada perubahan dalam hal keintiman. Penyebabnya bisa karena masing-masing sibuk, ada kesalahpahaman, atau salah satu pihak merasa tidak enak badan. Lalu, muncul pemikiran bahwa pasangan tidak romantis atau dia tidak sensual. Pria umumnya membutuhkan penerimaan seksual untuk merasa romantis dan wanita umumnya membutuhkan romansa agar bisa menerima seks.
Selama kedua orang tersebut mendapatkan apa yang dibutuhkan, mereka rela memberikan apa yang diinginkan orang lain. Namun, ketika ada pengurangan di bagian masing-masing, itu dapat memicu penarikan kembali oleh pihak lain. Hal ini bisa menyebabkan perceraian karena pasangan mulai merasa tidak dicintai dan tak dihargai.
tulis komentar anda