NOAH Hadirkan Inovasi Teknologi Deep Fake Lewat Video Klip Kota Mati
Senin, 29 Agustus 2022 - 17:16 WIB
JAKARTA - Grup band NOAH kembali berinovasi dalam mengemas karya lagu lamanya sehingga terasa kekinian baik tampilan visual dengan memakai teknologi "deep fake" saat membuat video klip "Kota Mati", video yang ditujukan sebagai prekuel dari video "Tak Ada Yang Abadi".
Grup band yang kini beranggotakan Ariel (vokal), Lukman (gitar) dan David (keyboard) ini ingin memberikan sentuhan teknologi digital yang begitu memanjakan mata dan telinga agar bisa membuat hidup dan terasa kekinian dari materi lagu yang diambil dari album "Hari Yang Cerah" (2022).
Nazril Irham atau yang akrab disapa Ariel selaku vokalis NOAH menjelaskan bahwa "Kota Mati" adalah lagu yang dirilis pada 2008 dan kali ini diangkat lagi karena NOAH ingin mencari lagu yang belum memiliki video klip dan banyak sahabat NOAH (fans).
"Bahkan bagi pendengar lagu ini yang apabila dihubungkan pandemi, bisa karena ada beberapa sahabat yang tau lagu ini relate banget sama keadaan pandemi 2 tahun lalu. Diproduksi lagi murni karena saat proyek rekam ulang lagu Peterpan, kalau bikin video klip kemi putuskan harus lagu yang belum punya video klipnya dan Kota Mati ini sebetulnya sejak dulu jadi kandidat kuat lagu yang akan dibuatkan video klip" kata Ariel NOAH menjawab pertanyaan SINDOnews.com dalam jumpa pers perilisan video klip Kota Mati di Djakarta Theater, Senin (29/8/2022) sore.
Lebih lanjut, vokalis kelahiran Langkat, Pangkalan Brandan, 16 September 1981 ini sendiri mengisahkan bahwa lagunya sendiri simpel ceritanya tentang matinya sebuah harapan tapi masih dijaga mungkin dari lirik lagunya sendiri bisa menggambarkan cuman intinya kenapa lagu itu yang dipilih sekarang karena sempat mau dibikin klip tapi gak karena misi kita kedua pengen bikin video klip lagu yang gak sempat dibikin video klipnya.
Dalam kesempatan yang sama, Arlan Djoewarsa selaku Artist & Repertoire Manager Musica Studios menjelaskan bahwa teknologi "deep fake" dalam video klip ini dipakai untuk menghadirkan kesan serupa seperti era "Tak Ada Yang Abadi", sehingga Ariel bisa terlihat seperti bertahun-tahun lalu.
"Teknologi yang dipakai adalah 'deep fake', 'mesh tracking, XR virtual production. Butuh beragam teknologi untuk mendapatkan kesan di era tersebut," katanya.
Arlan Djoewarsa mengungkapkan bahwa sentuhan teknologi dan kreatifitas yang digunakan NOAH ini sebagai cara bagaimana NOAH bisa ikuti perkembangan industri jaman sekarang kalo tadi kayak menggrab millenial dan seterusnya dari album kita rilis baru baru ini justru menggrab market yang sangat luas marketnya yang era dulu suka Peterpan
Grup band yang kini beranggotakan Ariel (vokal), Lukman (gitar) dan David (keyboard) ini ingin memberikan sentuhan teknologi digital yang begitu memanjakan mata dan telinga agar bisa membuat hidup dan terasa kekinian dari materi lagu yang diambil dari album "Hari Yang Cerah" (2022).
Nazril Irham atau yang akrab disapa Ariel selaku vokalis NOAH menjelaskan bahwa "Kota Mati" adalah lagu yang dirilis pada 2008 dan kali ini diangkat lagi karena NOAH ingin mencari lagu yang belum memiliki video klip dan banyak sahabat NOAH (fans).
"Bahkan bagi pendengar lagu ini yang apabila dihubungkan pandemi, bisa karena ada beberapa sahabat yang tau lagu ini relate banget sama keadaan pandemi 2 tahun lalu. Diproduksi lagi murni karena saat proyek rekam ulang lagu Peterpan, kalau bikin video klip kemi putuskan harus lagu yang belum punya video klipnya dan Kota Mati ini sebetulnya sejak dulu jadi kandidat kuat lagu yang akan dibuatkan video klip" kata Ariel NOAH menjawab pertanyaan SINDOnews.com dalam jumpa pers perilisan video klip Kota Mati di Djakarta Theater, Senin (29/8/2022) sore.
Lebih lanjut, vokalis kelahiran Langkat, Pangkalan Brandan, 16 September 1981 ini sendiri mengisahkan bahwa lagunya sendiri simpel ceritanya tentang matinya sebuah harapan tapi masih dijaga mungkin dari lirik lagunya sendiri bisa menggambarkan cuman intinya kenapa lagu itu yang dipilih sekarang karena sempat mau dibikin klip tapi gak karena misi kita kedua pengen bikin video klip lagu yang gak sempat dibikin video klipnya.
Dalam kesempatan yang sama, Arlan Djoewarsa selaku Artist & Repertoire Manager Musica Studios menjelaskan bahwa teknologi "deep fake" dalam video klip ini dipakai untuk menghadirkan kesan serupa seperti era "Tak Ada Yang Abadi", sehingga Ariel bisa terlihat seperti bertahun-tahun lalu.
"Teknologi yang dipakai adalah 'deep fake', 'mesh tracking, XR virtual production. Butuh beragam teknologi untuk mendapatkan kesan di era tersebut," katanya.
Arlan Djoewarsa mengungkapkan bahwa sentuhan teknologi dan kreatifitas yang digunakan NOAH ini sebagai cara bagaimana NOAH bisa ikuti perkembangan industri jaman sekarang kalo tadi kayak menggrab millenial dan seterusnya dari album kita rilis baru baru ini justru menggrab market yang sangat luas marketnya yang era dulu suka Peterpan
Lihat Juga :
tulis komentar anda