Riset Terbaru: Masyarakat Asia Tenggara Sesudah Covid-19 Berlalu, Percaya Pandemi Telah Menjadi Endemi
Jum'at, 02 September 2022 - 16:39 WIB
JAKARTA - Berdasarkan hasil survey Ipsos SEA Ahead gelombang keenam, 71% masyarakat Asia Tenggara mengakui situasi Covid-19 di negara mereka sudah terkendali dan percaya pandemi telah menjadi endemi.
Kekhawatiran masyarakat terhadap situasi pandemi telah mereda. Pada laporan yang sama terlihat keuangan personal (22%) dan inflasi (21%) menjadi kekhawatiran terbesar masyarakat Asia Tenggara saat ini.
Hal ini selaras dengan hasil survey Ipsos Global Advisor - What Worries The World yang menunjukkan inflasi menjadi kekhawatiran berbesar masyarakat dunia saat ini (39%), sedangkan Covid-19 berada diurutan kesembilan (16%).
SEA Ahead merupakan rangkaian survei Ipsos untuk memahami perkembangan opini dan perilaku konsumsi masyarakat di Asia Tenggara selama pandemi. Survei ini merupakan survei gelombang keenam yang diadakan secara online dengan melibatkan total 3.000 responden untuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, selama bulan Mei dan Juni 2022.
Sedangkan Ipsos Global Advisor - What Worries The World merupakan survey berskala global yang mencakup 28 negara di dunia, termasuk Indonesia di antaranya, dengan melibatkan total 19.508 responden, selama Juli dan Agustus 2022.
Pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi terus dibayangi oleh kekhawatiran masyarakat terhadap inflasi. Dalam laporan Ipsos Global Advisor – What Worries The World, 67% masyarakat dunia pesimis dengan situasi ekonomi negaranya.
Namun berbeda dengan masyarakat Indonesia, yang mayoritas 61% menyatakan situasi ekonomi nasional saat ini baik. Secara peringkat Indonesia berada pada peringkat ketiga tertinggi dibandingkan negara lainnya, setelah Arab pada peringkat pertama (97%) dan India peringkat kedua (78%). Terlebih lagi pada laporan yang sama diketahui bahwa tingkat kekhwatiran masyarakat Indonesia terhadap inflasi terendah (19%) dibandingkan 27 negara lainnya.
Pada laporan Ipsos SEA Ahead gelombang ke-6, diketahui rata-rata (54%) masyarakat Asia Tenggara mengaku optimis akan ekonomi nasional negaranya akan lebih kuat dalam 6 bulan ke depan. Indonesia sendiri, optimisme masyarakatnya (77%) berada pada peringkat tertinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.
Kekhawatiran masyarakat terhadap situasi pandemi telah mereda. Pada laporan yang sama terlihat keuangan personal (22%) dan inflasi (21%) menjadi kekhawatiran terbesar masyarakat Asia Tenggara saat ini.
Hal ini selaras dengan hasil survey Ipsos Global Advisor - What Worries The World yang menunjukkan inflasi menjadi kekhawatiran berbesar masyarakat dunia saat ini (39%), sedangkan Covid-19 berada diurutan kesembilan (16%).
SEA Ahead merupakan rangkaian survei Ipsos untuk memahami perkembangan opini dan perilaku konsumsi masyarakat di Asia Tenggara selama pandemi. Survei ini merupakan survei gelombang keenam yang diadakan secara online dengan melibatkan total 3.000 responden untuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, selama bulan Mei dan Juni 2022.
Sedangkan Ipsos Global Advisor - What Worries The World merupakan survey berskala global yang mencakup 28 negara di dunia, termasuk Indonesia di antaranya, dengan melibatkan total 19.508 responden, selama Juli dan Agustus 2022.
Pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi terus dibayangi oleh kekhawatiran masyarakat terhadap inflasi. Dalam laporan Ipsos Global Advisor – What Worries The World, 67% masyarakat dunia pesimis dengan situasi ekonomi negaranya.
Namun berbeda dengan masyarakat Indonesia, yang mayoritas 61% menyatakan situasi ekonomi nasional saat ini baik. Secara peringkat Indonesia berada pada peringkat ketiga tertinggi dibandingkan negara lainnya, setelah Arab pada peringkat pertama (97%) dan India peringkat kedua (78%). Terlebih lagi pada laporan yang sama diketahui bahwa tingkat kekhwatiran masyarakat Indonesia terhadap inflasi terendah (19%) dibandingkan 27 negara lainnya.
Pada laporan Ipsos SEA Ahead gelombang ke-6, diketahui rata-rata (54%) masyarakat Asia Tenggara mengaku optimis akan ekonomi nasional negaranya akan lebih kuat dalam 6 bulan ke depan. Indonesia sendiri, optimisme masyarakatnya (77%) berada pada peringkat tertinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda