Soal Isu Kelangkaan Vaksin Booster, Begini Kata Menkes Budi Gunadi

Jum'at, 30 September 2022 - 11:54 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tidak terlalu memilah-milah vaksin. / Foto: tangkapan layar Zoom Meeting
JAKARTA - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tidak terlalu memilah-milah vaksin. Sebelumnya, sempat ramai isu terkait kelangkaan vaksin booster di daerah.

Menurut Menkes Budi, Badan POM Indonesia telah merekomendasi penggunaan vaksin booster yang tersedia. Masyarakat diharapkan bersedia menerima vaksin yang ada.

"Masyarakat agar tidak perlu terlalu memilih jenis vaksin booster. Semua jenis vaksin yang sudah direkomendasi BPOM bisa dipakai," ungkap Menkes Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis, 29 September 2022.





Sehubungan dengan isu kelangkaan vaksin, disampaikan bahwa stok vaksin aman karena tersedia sebanyak 5 juta dosis. Dengan 2,5 juta di daerah dan di kota.

"Stok vaksin di daerah masih ada 2,5 jutaan, di pusat masih ada 2,5 jutaan," bebernya.

Pada kesempatan terpisah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan jika ketersediaan vaksin booster perlu dijaga. Apalagi di tengah antusiasme masyarakat mendapatkan booster masih tinggi.

Hal ini menjadi program pemerintah juga, yang ingin meningkatkan cakupan vaksinasi booster di Indonesia. Sebagaimana diketahui booster memiliki peran penting yakni memberikan perlindungan tambahan kepada masyarakat.



"Saya rasa ini pernah kami sampaikan juga kepada Kementerian Kesehatan, dan ini segera akan ditindaklanjuti, karena penting pada saat respons masyarakat masih tinggi terhadap vaksinasi booster. Tolong ketersediaannya bisa terjamin, harus ada vaksin yang terdistribusi," papar Ketua Umum IDI, Dr Adib Khumaidi, SpOT di Gedung Dr R Soeharto, Kantor PB IDI, Jakarta Pusat, belum lama ini.
(nug)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More